Sosok

Sosok Dua Lulusan Terbaik IPDN Ini Ternyata Anak Kuli Bangunan dan Penjual Ikan, Kisahnya Menyentuh

Dua sosok dari 10 lulusan terbaik program Sarjana Terapan Institut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN) ini ternyata memiliki kisah yang menyentuh hati

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Kiki Andriana
Rasidin (23) dan Mila Dewanti (22) saat ditemui di lapangan parade Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Kamis (28/7/2022).  

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Dua sosok dari 10 lulusan terbaik program Sarjana Terapan Institut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN) ini ternyata memiliki kisah yang menyentuh hati untuk menggapai impiannya.

IPDN mewisuda 2.067 lulusan tahun 2022 ini, Kamis (27/7/2022). Di antara lulusan itu, dari program Sarjana Terapan, ada 10 lulusan terbaik. 

Baca juga: SOSOK Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso, Lulusan Terbaik Akmil 1991, Naik Pangkat Jadi Bintang Tiga

Dari 10 lulusan terbaik itu, tak semuanya berasal dari keluarga mampu. Beberapa bahkan datang dari keluarga penjual ikan di pasar dan kuli bangunan

Namun, kegigihan, ketekunan, disiplin dalam belajar, dan doa telah mengantarkan mereka ke puncak pencapaian sebagai lulusan terbaik

Seperti dikatakan sosok perempuan yang bernama Mila Dewanti (22), peraih gelar S.Tr.IP asal Provinsi Jawa Tengah.

Mila lulus dengan IPK 3,840. Dia adalah putri bungsu seorang kuli bangunan

"Ya betul, ayah seorang kuli bangunan, dan sampai sekarang masih. Ibu hanya ibu rumah tangga. Saya ingin sekali mereka beristirahat dari bekerja, kini giliran saya yang bekerja, saya ingin mengangkat harkat martabat mereka," katanya di Jatinangor. 

Rasidin (23) dan Mila Dewanti (22) saat ditemui di lapangan parade Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Kamis (28/7/2022). 
Rasidin (23) dan Mila Dewanti (22) saat ditemui di lapangan parade Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Kamis (28/7/2022).  (Tribunjabar.id/Kiki Andriana)

Dia mengatakan, semula dia ingin masuk Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Namun dia kembali melihat kondisi ekonominya. Meski di perjalanan mungkin bisa mendapatkan beasiswa, tetapi akan selalu ada pengeluaran tak terduga. 

"Saya mikir kembali. Ketika itu ada informasi tentang sekolah kedinasan IPDN. Bukan hanya gratis, tetapi ada kesempatan kerja setelah lulus," kata Mila. 

Dia bersekolah di SMA favorit di Kabupaten Banyumas sehingga informasi tentang kuota sekolah di IPDN gampang didapatkan. 

"Tentu saja yang dilakukan kerja keras dan doa. Saya punya kekurangan dan kelebihan, dan saya tidak akan jadi yang terbaik kalau bukan doa dari ayah dan ibu saya," katanya.

Baca juga: SOSOK Rahil Rahma Viniani Prajurit Cantik Jadi Lulusan Terbaik AAL, Ternyata Anak Tukang Service Jam

Sementara sosok lainnya adalah Rasidin (23), peraih gelar S.Tr.IP (Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan) asal Provinsi Sulawesi Tenggara lulus dengan IPK 3,915. 

Dia mengatakan di Kabupaten Muna tempat tinggalnya, dia sering membantu orang tuanya mengangkuti wadah-wadah ikan dari pantai ke pasar. 

"Apalagi kalau musim panen ikan. Selama SMP sampai SMA saya bantu-bantu, bukan hanya saya tapi juga kakak-kakak semuanya bantu ibu dan bapak usaha ikan," kata Rasidin seusai diwisuda di lapangan parade Kampus IPDN Jatinangor. 

Rasidin (23) dan Mila Dewanti (22) saat ditemui di lapangan parade Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Kamis (28/7/2022). 
Rasidin (23) dan Mila Dewanti (22) saat ditemui di lapangan parade Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Kamis (28/7/2022).  (Tribunjabar.id/Kiki Andriana)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved