Emak-emak di Majalengka Protes Soal Kebijakan Beli Minyak Goreng Curah Pakai Pedulilindungi
Selain menggunakan nomor induk kependudukan (NIK), para pembeli juga harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng curah
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
lihat foto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah mulai menerapkan kebijakan baru terkait pembelian minyak goreng (migor) curah di pasaran pada Senin (27/6/2022).
Selain menggunakan nomor induk kependudukan (NIK), para pembeli juga harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng curah.
Namun, kebijakan itu tampaknya ditentang oleh sejumlah emak-emak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Caca (26), salah satu ibu rumah tangga di Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka itu menyebut pembelian dengan harus menunjukkan aplikasi Pedulilindungi dinilai ribet.
Sebab, ia tak biasa membawa telepon seluler ketika bepergian.
Meski, dirinya mempunyai aplikasi tersebut dan telah divaksin booster.
"Minyak goreng curah itu kebutuhan saya sehari-hari karena saya juga di rumah jualan gorengan. Jadi beli minyak setiap hari."
"Nah masalahnya, saya jarang bawa hp kalau ke pasar, ribet kayanya tuh. Kan tujuan belanja, bukan mau ngemall yang bisa maen hp," ujar Caca kepada Tribun, Senin (27/6/2022).
Beruntung, jelas dia, saat pagi hari ia ke pasar untuk membeli minyak goreng curah, belum ada pengecekan dengan aplikasi tersebut.
Baca juga: Pedagang dan Pembeli di Indramayu Tolak Beli Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi
Jika pun tadi ada, ia harus balik lagi ke rumah dengan jarak sekian kilometer untuk membawa telepon seluler.
"Tadi Alhamdulillah belum ada pengecekan (aplikasi Pedulilindungi) di Pasar Cigasong. Kalau ada ya terpaksa saya balik lagi mereun dengan jarak 3 kilometer," ucapnya.
Ia pun berharap, pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut.
Disebut dia, janganlah pemerintah justru merepotkan emak-emak seperti dirinya hanya sekadar untuk membeli minyak goreng curah.
"Mungkin yang harus dicek pakai aplikasi itu yang beli dengan jumlah banyak saja. Jangan cuma beli sekilo atau dua kilogram dicek, kan ribet," jelas dia.
