Proses Isolasi Ratusan Sapi yang Kena PMK di Kabupaten Cirebon Sulit Dilakukan, Kandang Terbatas
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, mengakui kesulitan mengisolasi ratusan sapi yang terjangkit
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, mengakui kesulitan mengisolasi ratusan sapi yang terjangkit penyakut mulut dan kuku (PMK).
Pasalnya, jumlah dan luas kandang ternak di Kabupaten Cirebon terbatas, sehingga sapi yang terjangkit PMK hanya ditempatkan agak jauh dengan sapi lainnya meski masih di kandang yang sama.
Namun, pihaknya tetap berupaya maksimal mengobati sapi yang telah terjangkit PMK dan para dokter hewan dari pusat kesehatan hewan (puskeswan) juga rutin memantau kondisinya.
Baca juga: Ratusan Sapi di Kabupaten Cirebon Terjangkit PMK, Dua Ekor Mati, Begini Penjelasan Kepala Dinas
"Kalau dipisahkan agak susah, karena dari segi luas kandangnya juga terbatas," ujar Asep Pamungkas saat ditemui di Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Ampel, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (9/6/2022).
Ia mengatakan, para dokter hewan dari puskeswan juga rutin memberikan vitamin dan obat sesuai gejala yang dialami sapi-sapi yang terjangkit PMK.
Menurut dia, obat yang diberikan bukan obat khusus untuk PMK, karena hingga kini penyakit tersebut belum ada vaksinnya, sehingga hanya disesuaikan gejala yang muncul.
Baca juga: Petugas Patroli Polsek Gunungjati Gagalkan Aksi Maling Motor, Berawal dari Teriakan Warga
"Obatnya hanya antibiotik dan vitamin, tapi alhamdulillah upaya tersebut sudah membuahkan hasil, ada 27 ekor sapi yang terselamatkan, sembuh dari PMK," kata Asep Pamungkas.
Asep berharap, penanganan semacam itu dapat mencegah kematian hewan ternak yang disebabkan PMK meski tidak diisolasi di kandang khusus.
Namun, pihaknya mengakui saat ini stok obat-obatan untuk sapi yang terjangkit PMK semakin menipis. Bahkan, bantuan obat dari Pemprov Jabar dan pihak lainnya pun jumlahnya terbatas.
"Dari segi anggaran juga terbatas, tetapi kami berupaya semaksimal mungkin untuk menangani penyebaran PMK di Kabupaten Cirebon," ujar Asep Pamungkas.
Hingga kini, sebanyak 685 ekor sapi di sejumlah peternakan dari 17 kecamatan se-Kabupaten Cirebon terjangkit PMK. Bahkan, terdapat dua ekor sapi mati akibat penyakit itu.
Selain itu, empat ekor sapi terpaksa disembelih karena gejala yang dialaminya makin memburuk, dan 27 ekor sapi dinyatakan sembuh dari PMK.