Ibadah Haji 2022
Cerita Tukang Sayur Keliling di Majalengka Jadi Calon Jemaah Haji, Setelah 14 Tahun Menabung
Muhammad Tahroni (56) seorang tukang sayur di Majalengka butuh 14 tahun untuk bisa berangkat ibadah haji bersama istrinya.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah tentu menjadi keinginan setiap umat muslim, tak terkecuali Muhammad Tahroni (56).
Namun, untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima itu rupanya bukan perkara mudah bagi pria berusia 56 tahun tersebut.
Terlebih, ia hanya seorang tukang sayur keliling dengan pendapatan yang tidak menentu.
Ditemui disela-sela kegiatan bimbingan manasik haji hari kedua di Gedung Islamic Center, Majalengka, Kamis (2/6/2022), Tahroni bercerita tentang perjuangannya untuk bisa berada di titik menjadi calon jemaah haji.
Butuh waktu 14 tahun bagi dirinya bisa mewujudkan impiannya itu.
"Insyaallah tanggal 11 Juni 2022 ini saya berangkat bareng istri. Berangkat di kelompok terbang (kloter) 11," ujar Tahroni kepada Tribun, Kamis (2/6/2022).
Suami dari Tati (54) itu tampak tak sanggup menutupi perasaan bahagianya.
Pasalnya, 14 tahun tentu dirasa bukan waktu yang sebentar bagi kakek tiga cucu itu.
"Saya memang sudah sejak lama niat berangkat haji. Mulai menabung itu tahun 2008. Waktu itu saya masih awal-awal jadi tukang sayur. Waktu itu belum tahu kapan berangkatnya, pokoknya terus nabung," ucapnya.
Hingga akhirnya, ia melihat sebuah spanduk yang menyatakan bahwa dengan uang sebesar Rp 5,5 juta bisa mendaftar sebagai calon jemaah haji.
Baca juga: Kumpulan Doa Ibadah Haji, Mulai dari Niat hingga Saat Menjalankan Tawaf, Lengkap dengan Artinya
Sehingga, Tahroni pun bersama sang istri secara resmi mendaftar sebagai calon jemaah haji tahun 2012 lalu.
"Awalnya saya lihat ada spanduk dari salah satu bank bisa daftar haji dengan uang Rp 5,5 juta. Dari situ saya mulai daftar dari hasil nabung sejak tahun 2008 lalu," jelas dia.
Setiap hari, pria asal Desa/Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka itu rajin menyisihkan sedikit demi sedikit uang dari pendapatannya berjualan sayuran.
Uang yang ditabung bergantung dari penghasilannya saat itu.
