Cerita Polisi Yang Harus Nyamar dan Bertarung Lawan 3 Orang Tinggi Besar Demi Ungkap Bandar Narkoba
Berikut ini kisah Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Nurdin Massa saat menyamar untuk mengungkap bandar narkoba di sebuah tempat hiburan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNCIREBON.COM, KARAWANG- Berikut ini kisah Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Nurdin Massa saat menyamar untuk mengungkap bandar narkoba di sebuah tempat hiburan.
Saat itu Edi masih berpangkat seorang bintara polisi yang berdinas di Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat.
Ia pun mendapatkan tugas dari pimpinannya untuk menangkap seorang bandar narkoba dan jaringannya di salah satu tempat hiburan malam.
Edi muda harus melakukan penyamaran sendiri untuk masuk ke tempat hiburan malam. Dalam operasi itu Edi harus melepas senjatanya, ia hanya bermodalkan nomor telepon bandar narkoba.
Baca juga: Ini Hasil Assesment Penyidik Ditresnarkoba dan BNN Terhadap Gary Iskak Yang Ditangkap soal Narkoba
Ia pun harus siap dengan identitas baru dan melepas identitas aslinya untuk mengelabui jaringan narkoba.
Tiba lah waktu Edi menjalankan tugas. Malam itu terasa sangat dingin. Ia datang menemui orang kepercayaan bandar tersebut.
Mereka mulai masuk ke dalam lorong tempat hiburan malam. Sementara tim kepolisian yang bersama Edi bertugas akan berada di sekitar tempat hiburan malam dan menunggu aba-aba dari teriakan Edi.
Di dalam gedung, ingar bingar musik terus menderu. Edi mulai memikirkan bagaimana caranya memberi kode kepada tim. Sementara dentuman musik begitu keras.
Singkat cerita, Edi mulai bertemu dengan target operasi. Mereka pun mulai mengobrol. Dalam pikiran Edi, ia tak mungkin memberikan kode untuk berteriak. Ia pun beralasan untuk ke mobil, untuk mengambil uang.
Baca juga: Dari Mana Gary Iskak Mendapatkan Sabu-sabu? Ini Jawaban Polisi
Tetapi alasan itu membuat mereka curiga. Tiga orang perawakan berbadan besar mengepungnya.
Edi pun harus bertarung melawan mereka sekaligus, sambil mencari celah untuk mundur dan memberikan kode kepada timnya.
Pertarungan begitu sengit, Edi mulai terpojok. Namun ia berhasil menangkis dan sesekali menghantam wajah para pelaku.
Hingga akhirnya ia berhasil memberikan kode kepada tim dan akhirnya seluruh jaringan bandar narkoba dan target operasi di dalam tempat hiburan malam itu pun berhasil ditangkap petugas.
Itu adalah sepenggal pengalaman yang paling mengesankan diceritakan Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Nurdin Massa, selama ia menjadi petugas kepolisian dalam mengungkap kasus narkoba.
Baca juga: Kapolda Jabar Ancam Minta Gembong Narkoba Sabu-sabu Satu Ton Dihukum Mati, Ancam Generasi Penerus
Kiprahnya dalam mengungkap kasus narkoba di Indonesia memang tidak diragukan lagi. Sebelum menjabat menjadi Kasat Narkoba Polres Karawang, Edi menjadi bagian tim yang mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu di Pantai Pangandaran sebanyak 1 ton. Ia bahkan harus menyamar selama berbulan-bulan.
"Kerjasama tim menjadi kuncinya. Satu untuk semua, semua untuk satu, " kata Edi kepada Tribun Jabar, Senin (30/5/2022).
Sejak kecil Edi memang bercerita menjadi seorang polisi.
Saat sekolah dasar ia bergabung dalam polisi keamanan sekolah (PKS).
Kota Palopo, Sulawesi Selatan merupakan kota kelahirannya. Anak keenam dari tujuh saudara ini bukan terlahir dari keluarga yang ada. Almarhum ayahnya adalah seorang sipir dan almarhumah ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Kedua orang tuanya selalu mengingatkan untuk tidak menyerah kepada keadaan.
"Orang tua selalu mengajarkan agar kita anak-anaknya untuk terus berjuang. Karena kita bukan orang yang mampu, " katanya.
Sejak kecil, Edi mengaku, sudah terbiasa dengan beladiri karate dan puisi. "Sejak kecil hidup saya sudah di warnai olahraga dan seni. Terutama karate dan puisi, " katanya.
Pria kelahiran 1976 ini pun menikahi seorang polwan dan saat ini telah dikaruniai tiga orang anak. (Cikwan Suwandi)