SOSOK Prof dr MT Zen, Guru Besar Geofisika ITB, Fasih 5 Bahasa Asing, Meninggal Dunia Hari Ini

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Guru Besar ITB, Prof MT Zen, meninggal dunia, Selasa (24/5/2022) di Bandung. 

Informasi tentang meninggalnya Prof MT Zen dikabarkan Supardiyono Sobirin, aktivis lingkungan, di akun Facebooknya.

"24 Mei 2022. Innalillahi wa inna illaihi rojiun
Berduka atas wafatnya bapak Prof MT Zen, guru idola saya.
Husnul khaatimah.
Ammin YRA:.

Baca juga: SOSOK Gus Thuba Dianggap Tidak Sopan Terhadap Ulama Habib Abdul Qodir, Video Gesturnya Viral

Berikut ini sosok dan profil Prof MT Zen sebagaimana dikutip dari Kompas.com, ITB.ac.id dan sumber lain:

M.T. Zen lahir 14 Agustus 1931. Nama lengkapnya adalah Mudaham Taufick Zen. 

Dikutip dari laman rizasyaputra92.blogpsot.com, MT Zen adalah ilmuwan serba bisa. MT Zen diakui sebagai seorang Budayawan, Ilmuwan/Peneliti, Filsuf, Humanis, Sejarawan, Matematikawan, Fisika, Penulis Kolumnis, Penulis Sains dan Ilmu Populer.

Pernah menjadi penasihat mendiang Menteri Riset dan Teknologi: B.J. .Habibie.  Beliau juga pernah menjadi guru, penasehat dan motivator mendiang Soe Hok-gie (M-007-UI) dan Herman Lantang untuk mendirikan MAPALA-UI pada tahun 1964.

Dilansir dari Kompas.com, selain mengajar, anggota Majelis Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga bekerja di sebuah perusahaan asuransi di Jakarta. Tugasnya memperkirakan dampak gempa, terhadap infrastruktur suatu kota.

Di setiap akhir pekan, barulah ia dapat menikmati waktu senggang di rumahnya yang di asri dan banyak pepohonan di kawasan Bandung Utara. Di rumah ini pula, MT Zen produktif menulis.

Dialah pendiri Jurusan Teknik Geofisika ITB ini.  Dia pula pendiri Himpunan Mahasiswa (HIMA) Teknik Geofisika  "TERRA" ITB.

Meski latar belakang pendidikannya geologi dan geofosika, MT Zen kelahiran Mentok, Bangka 14 Agustus 1931 ini, mahir menulis berbagai masalah sosial dan sastra. Maklum, minatnya memang sangat luas.  

Selain mendalami geologi khususnya kegempaan, dia juga menyukai sastra, filsafat, musik klasik, bahasa dan olahraga.

Di bidang musik, misalnya, penyandang Bintang Mahaputra ini paham betul karya-karta Bach, Mozart dan Beethoven.  

Di bidang olahraga, dia masih aktif naik gunung, bela diri Aikido, menyelam dan renang tujuh kilometer seminggu dua kali. Soal bahasa, jangan ditanya. Ia menguasai lima bahasa asing, yakni Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan Jepang. Enam buku dan ratusan karya ilmiah di jurnal-jurnal ilmiah, juga telah lahir dari tangannya.

"Menulis itu menjadi kebutuhan," kata guru besar di perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat dan Wina, Ausria ini.