100 Orang Lebih Tewas dalam Ledakan Kilang Minyak Ilegal di Nigeria Termasuk Anak-anak di dalamnya

Tercatat lebih dari 100 orang tewas semalam dalam ledakan di kilang minyak ilegal di perbatasan Sungai Nigeria dan negara bagian Imo.

Editor: Mumu Mujahidin
(Adam Wilson)
Ilustrasi 

TRIBUNCIREBON.COM - Sebuah kilang minyak ilegal di Nigeria, Afrika meledak hingga menewaskan ratusan lebih orang.

Tercatat lebih dari 100 orang tewas semalam dalam ledakan di kilang minyak ilegal di perbatasan Sungai Nigeria dan negara bagian Imo.

Hal itu terkonfirmasi oleh seorang pejabat pemerintah setempat pada Sabtu (23/4/2022).

"Kebakaran terjadi di situs bunker ilegal dan mempengaruhi lebih dari 100 orang yang terbakar tanpa bisa dikenali," kata komisaris negara bagian untuk sumber daya minyak, Goodluck Opiah.

Situs ilegal itu berada di wilayah pemerintah daerah Ohaji-Egbema negara bagian Imo di hutan Abaezi yang melintasi perbatasan kedua negara bagian.

Ilustrasi
Ilustrasi ((Adam Wilson))

Pengangguran dan kemiskinan di daerah penghasil minyak Delta Niger telah membuat penyulingan minyak mentah ilegal menjadi bisnis yang menarik.

Ironisnya hal itu memiliki konsekuensi yang mematikan.

Penduduk telah mencuri minyak mentah dari jaringan pipa yang dimiliki oleh perusahaan minyak besar dan disuling menjadi produk di tangki darurat.

Proses berbahaya itu telah menyebabkan banyak kecelakaan fatal.

Wilayah disekitarnya juga rusak akibat pencemaran tumpahan minyak di lahan pertanian, anak sungai hingga laguna.

Baca juga: Kebakaran di Kilang RU V Pertamina Balikpapan, Api dan Kepulan Asap Hitam Terlihat dari Jauh

Pusat Advokasi Pemuda dan Lingkungan mengatakan beberapa kendaraan yang mengantre untuk membeli bahan bakar ilegal terbakar dalam ledakan tersebut.

Insiden di perbatasan terjadi setelah tindakan keras baru-baru ini oleh gubernur negara bagian Rivers, akan penyulingan ilegal dalam upaya untuk mengurangi polusi udara yang memburuk.

“Gubernur negara bagian Rivers baru-baru ini mendorong untuk membasmi penyulingan ilegal di Rivers, sehingga harus pindah ke pinggiran dan negara bagian tetangga. Dalam satu atau dua bulan terakhir. Ada beberapa penggerebekan dan beberapa agen keamanan yang terlibat berhasil diatasi,” kata Ledum Mitee, mantan presiden Gerakan untuk Kelangsungan Hidup Rakyat Ogoni (Mosop).

Dilansir dari Guardian, sedikitnya 25 orang termasuk beberapa anak-anak, tewas dalam ledakan dan kebakaran di depot penyulingan minyak ilegal lainnya di negara bagian Rivers pada Oktober.

Pada Februari, pihak berwenang setempat mengatakan mereka telah memulai tindakan keras untuk mencoba menghentikan penyulingan minyak mentah curian, tetapi keberhasilannya minim.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved