Jelang HUT Kabupaten Cirebon, Bupati Napak Tilas ke Keraton Kasepuhan dan Makam Sunan Gunung Jati
Imron Rosyadi, dan jajaran Forkompimda Kabupaten Cirebon melaksanakan napak tilas ke Keraton Kasepuhan dan makam Sunan Gunung Jati
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, dan jajaran Forkompimda Kabupaten Cirebon melaksanakan napak tilas ke Keraton Kasepuhan dan makam Sunan Gunung Jati, Rabu (30/3/2022).
Napak tilas yang juga diikuti sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Cirebon itu merupakan rangkaian peringatan HUT ke-540 Kabupaten Cirebon.
Kedatangan Imron tampak disambut oleh Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, PR Gumelar Suryadiningrat dan Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK), Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat.
Baca juga: Polres Cirebon Kota Bakal Telusuri Alur Pendistribusian Minyak Goreng Curah Karena Hal Ini
Usai berbincang sejenak di Bangsal Prabayaksa, rombongan napak tilas tersebut tampak bergegas menuju Paseban Dalem Agung Pakungwati Keraton Kasepuhan.
Di Paseban Dalem Agung Pakungwati tersebut, rombongan Imron tampak mendengarkan babad atau sejarah berdirinya Cirebon yang dibacakan oleh Sejarawan Cirebon, Mustakim Asteja.
Usai pembacaan babad Cirebon, Imron dan rombongan menuju lokasi utama petilasan Dalem Agung Pakungwati yang merupakan bangunan asli bekas keraton pertama di Cirebon.

Saat itu, Imron tampak mengambil air wudu di sumur Kejayaan dan melaksanakan salat duha di Pendopo Petilasan Pangeran Cakrabuana kompleks Keraton Kasepuhan.
Selanjutnya rombongan napak tilas pun bergeser ke Makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, untuk berziarah.
"Tujuan kami ke Keraton Kasepuhan untuk bersilaturahmi dengan keturunan pendiri Cirebon dan napak tilas sejarah berdirinya Cirebon," ujar Imron Rosyadi saat ditemui seusai kegiatan.
Baca juga: Di Depan Luhut, Kades Wirakanan Indramayu Curhat Soal Harga Gabah di Awal Panen Raya
Sebab, menurut dia, peran dan perjuangan dari para pendiri Cirebon sangat besar sehingga napak tilas kali ini juga menjadi momentum untuk meneladani para leluhur.
Ia mengatakan, napak tilas juga menjadi pengingat untuk selalu mengenang jasa pahlawan dan para pendiri Cirebon, yakni Mbah Kuwu Cirebon serta Sunan Gunung Jati.
Selain itu, ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati juga sangat istimewa karena dilaksanakan menjelang Ramadan dan peringatan HUT ke-540 Kabupaten Cirebon.
"Kami juga memanjatkan doa agar cita-cita yang diharapkan para leluhur dapat tercapai sehingga masyarakat Kabupaten Cirebon selalu sejahtera," kata Imron Rosyadi.
Sementara Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, PR Gumelar Suryadiningrat, menyampaikan, babad Cirebon yang dibacakan merupakan cerita Sunan Gunung Jati yang menyatakan maklumat bahwa Caruban Nagari lepas dari pengaruh Kerajaan Pakuan Pajajaran.
"Maklumat lepasnya kekuasaan Prabu Siliwangi selaku penguasa Kerajaan Pakuan Pajajaran itu terjadi pada 12 Shafar 887 H atau 2 April 1482 M yang ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Cirebon," ujar Gumelar Suryadiningrat.