Di Depan Luhut, Kades Wirakanan Indramayu Curhat Soal Harga Gabah di Awal Panen Raya
Kepala Desa atau Kuwu Wirakanan Nurkat Hadikusumo menyampaikan permintaan khusus kepada Menko Marinves Luhut soal gabah
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kepala Desa atau Kuwu Wirakanan Nurkat Hadikusumo menyampaikan permintaan khusus kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Permintaan itu terkait aspirasi para petani di Kabupaten Indramayu yang mengeluh soal rendahnya harga gabah di masa panen raya sekarang ini.
Padahal, kata Nurkat Hadikusumo, Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang menyandang predikat sebagai lumbung padi nasional.
Baca juga: SOSOK Ketum DPP APDESI, Surta Wijaya yang Deklarasikan Dukung Jokowi 3 Periode
Hal tersebut ia sampaikan di depan Luhut Binsar Pandjaitan pada sesi tanya jawab dalam acara Silaturahmi Nasional Desa oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di Istora Senayan Jakarta pada Selasa (29/3/2022) kemarin.
"Petani banyak yang mengeluh segala mahal, tetapi harga gabahnya anjlok, padahal ini belum puncak (panen raya), tapi harga gabah sudah sangat rendah menurut saya sehingga perlu kami perjuangkan," ujar Kuwu Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu tersebut kepada Tribuncirebon.com, Rabu (30/3/2022).
Nurkat Hadikusumo menyampaikan, harga gabah saat ini bervariatif.
Bahkan untuk padi varietas kebo harganya sangat anjlok, yakni mencapai 3.500-3.800 per kilogram.
Di sisi lain, petani juga disulitkan dengan terbatasnya pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan, petani mesti mencari pupuk di kios non resmi yang harganya jauh lebih mahal.
Baca juga: Pak Kades Pastikan Penemuan Tengkorak yang Hebohkan Warga Kuningan Itu Bukan Warganya, Ini Jelasnya
Sehingga biaya operasional yang mesti ditanggung petani pun tidak sebanding dengan harga jual gabah yang dihargai rendah.
Oleh karenanya, Nurkat Hadikusumo berharap langsung kepada Luhut Binsar Pandjaitan bisa menjembatani dalam menampung aspirasi para petani tersebut.
Sehingga, kedepannya pemetintah bisa menetapkan kebijakan standarisasi harga gabah.
"Tanggapannya alhamdulillah kemarin direspons, tapi kita tinggal tunggu saja eksekusinya," ujar dia.