Tangis Kombes Djuhandani Rahardjo Pecah Saat Ungkap Kasus Pembunuhan Kejam Bidan dan Anaknya
Kombes Djuhandani Rahardjo Puro menangis saat bicara soal kasus pembunuhan bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya dan anaknya, MFA (5),
Di tahun 2019, ia dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polsi.
Setahun setelahnya, tahun 2020, Djuhandani menjadi Dirreskrimum Polda Bali.
Kronologi Pembunuhan

Dony Christiawan nekat membunuh MFA, anak bidan Sweetha, lantaran dinilainya nakal.
Aksi kejamnya ini bermula saat Sweetha menitipkan MFA pada Dony karena sudah merasa percaya.
Seperti diketahui, Dony dan Sweetha menjalin hubungan spesial sejak mereka kenal Oktober 2021 lalu.
Kendati demikian, Dony tega membunuh MFA di rumah korban di Kota Semarang.
Dikutip dari TribunJateng.com, korban disiksa dan tak diberi makan hingga kelaparan.
Tak hanya itu, Dony juga menyekap MFA di dalam kamar hingga korban mati lemas.
Baca juga: Bocah 13 Tahun Saksikan Sendiri Ibu Kandungnya Dihabisi oleh Ayah Tirinya, Ini Kesaksiannya
Setelahnya, ia membuang jasad MFA di kolong jembatan Tol Semarang-Bawen KM 425 Susukan, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Minggu (20/2/2022), dalam keadaan telanjang.
Beberapa hari kemudian, Sweetha meminta agar Dony mempertemukan dirinya dengan sang anak.
Merasa panik, Dony lalu mengajak Sweetha bertemu di exit Tol Sukun, Banyumanik, Kota Semarang.
Dari sana, keduanya menuju sebuah hotel di Jalan Dr Wahidin, Kota Semarang.
Saat di hotel tersebut, Sweetha kebetulan melambaikan tangan dengan seorang pria.
Dony pun menanyakan pada Sweetha siapa sosok pria tersebut, yang kemudian menjadi alibi pelaku menghabisi korban.