Rusia Serang Ukraina
Rusia Bakal Sambut Belasan Ribu Relawan dari Timur Tengah yang Siap Ikut Bertempur Serang Ukraina
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan pihaknya berencana menyambut kedatangan 16.000 relawan dari Timur Tengah termasuk dari Suriah.
"Jika Barat sangat antusias dengan kedatangan tentara bayaran, maka kami juga memiliki sukarelawan yang ingin berpartisipasi," kata Peskov.
Baca juga: Amerika Serikat Berikan Ancaman kepada China Jika Berani Bantu Rusia dalam Invasi ke Ukraina
Tentara bayaran Rusia memberikan dukungan penting kepada separatis pro-Moskow di Ukraina timur pada tahun 2014, kata pengamat.
Tepatnya yakni ketika Kremlin mencaplok semenanjung Krimea setelah demonstrasi jalanan menggulingkan seorang pemimpin yang bersahabat dengan Kremlin.
Ada juga sejumlah besar tentara bayaran Rusia di samping penempatan militernya sejak Suriah 2015, ketika kampanye udara berat Moskow menghancurkan oposisi dan membalikkan keadaan untuk mendukung Assad.
Rusia melancarkan serangannya di Ukraina akhir bulan lalu, memicu eksodus pengungsi ke Eropa dan tuduhan kejahatan perang.
Anggota NATO, aliansi militer pimpinan AS yang ingin bergabung dengan Ukraina, telah meningkatkan pasokan senjata secara signifikan ke Ukraina, dan memperkuat jumlah pasukan di dekat Rusia.
Putin pada hari Jumat meminta Shoigu untuk mempersiapkan rencana kemungkinan benteng perbatasan barat Rusia "sebagai tanggapan atas tindakan yang diambil oleh negara-negara NATO".
Polandia dan tiga negara Baltik berbagi perbatasan yang sama dengan Rusia, sementara Ukraina berbatasan dengan anggota NATO, Hongaria, Rumania, dan Slovakia.
Putin mengatakan setiap senjata yang disita selama pertempuran oleh pasukan Rusia, harus diserahkan kepada pemberontak di Ukraina timur, wilayah yang diakui Moskow sebagai wilayah merdeka sesaat sebelum invasi.
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/pejuang-pro-pemerintah-suriah.jpg)