HDCI Bandung Minta Maaf Atas Wafatnya Si Kembar Hasan Husen yang Tertabrak Anggotanya, Ini Katanya

HDCI Bandung mendatangi rumah duka si kembar Hasan Husen di Dusun Babakansari RT 3/5, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran

Editor: Mumu Mujahidin
Tangkapan Layar
Pengurus HDCI Bandung berada di halaman rumah duka si kembar Hasan dan Husen yang meninggal tertabrak pengendara motor gede (moge) Harley Davidson, Sabtu (12/3/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Pasca kedua bocah kembar yang meninggal tertabrak moge, pengurus Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Bandung mendatangi rumah duka.

HDCI Bandung mendatangi rumah duka di blok Kedungpalumpung, Dusun Babakansari RT 3/5, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Selain itu, pihaknya juga didampingi keluarga dan warga setempat menyambangi tempat pemakaman umum (TPU) di wilayah Dusun Babakansari.

Ketua HDCI Bandung, Glenarto mengatakan, hari Minggu ini (13/3/2022) pihaknya dari HDCI Bandung mendatangi rumah duka Hasan dan Husen.

Baca juga: Polisi Sebut Proses Hukum Moge Tabrak Bocah Kembar di Pangandaran Tetap Berjalan Meski Sudah Islah

Hasan Firdaus dan Husen Firdaus (8) anak pasangan Wasmo (60) dan Empong (48) warga blok Kedungpalumpung, Dusun Babakansari RT 3/5, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat. Keduanya tewas tertabrak motor gede Harley Davidson, Sabtu (12/3/2022).
Hasan Firdaus dan Husen Firdaus (8) anak pasangan Wasmo (60) dan Empong (48) warga blok Kedungpalumpung, Dusun Babakansari RT 3/5, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat. Keduanya tewas tertabrak motor gede Harley Davidson, Sabtu (12/3/2022). (Istimewa)

"Intinya, Kami dari HDCI Bandung mengucapkan bela sungkawa atas musibah yang terjadi kemarin (12/3/2022) karena kelalaian anggota kami," ujarnya saat ditemui sejumlah wartawan di halaman rumah duka, Minggu (13/3/2022) siang.

Pihaknya dari organisasi HDCI, memohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban, pihak masyarakat Pangandaran dan seluruh masyarakat Indonesia.

"Tentunya hal ini, yang namanya musibah tidak ada yang ingin mengalami kejadian seperti ini. Tapi tentunya, kejadian berkata lain dan ini menjadi introspeksi buat kami di organisasi HDCI Bandung agar kegiatan kedepan kita lebih menerapkan protokol dalam berkendara," ucap Ia.

Kemudian secara pribadi, pihaknya sudah mengadakan upaya-upaya mediasi dan alhamdulillah sudah terjadi upaya perdamaian.

Baca juga: HDCI Bandung Serahkan Santunan Rp 50 Juta kepada Keluarga Bocah Kembar yang Tewas Tertabrak Moge

"Dan mudah-mudahan, hal ini dapat menjadi momentum yang baik untuk semuanya," ucapnya.

Dan tentunya, sebagai pribadi yang taat hukum, apabila terjadi putusan-putusan yang menyangkut hukum pihaknya akan taat dan mengikuti sesuai perundang-undangan yang berlaku.

"Sekarang, Secara hukum kita sebagai warga negara yang taat terhadap hukum, tentunya kita akan serahkan proses-prosesnya kepada pihak -pihak terkait," ujar  Glenarto.

Secara kekeluargaan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak korban dan sudah saling berkenal dan saling memaafkan.

"Dan kemarin (12/3/2022), sudah memberikan santunan dan sekarang memberikan santunan, kemudian kita tindaklanjuti juga dengan kita tadi mengadakan ziarah ke makam korban," katanya.

Kedepan, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan HDCI Bandung dan bukan saja HDCI Bandung tapi bagi pengguna moge lainnya.

"Agar, kita lebih tertib lagi aturan, lebih tertib dalam beretika dalam menggunakan jalan. Sehingga, hal-hal yang terjadi seperti sekarang ini di kemudian hari bisa  kita minimalkan dan tidak terjadi lagi," kata Ia. *

Baca juga: Si Kembar Hasan Husen Tertabrak Moge Saat Menyebrang karena akan Mengaji, Ini Kata Sang Ibu

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved