Rusia Serang Ukraina

Rusia Bongkar Propaganda Ukraina, Rumah Sakit yang Dibom Itu Markas Batalyon Azov

Rusia bilang pengeboman rumah sakit yang terjadi pada 9 Maret itu ditujukan pada batalion Azov, yang disebut-sebut menganut neo-Nazi.

Penulis: Adi Sasono | Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan Layar Video
Bom Rusia dilaporkan telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak dan bersalin di Mariupol, Rabu (9/3/2022). 

TRIBUNCIREBON.COM - Rusia membongkar sebuah provokasi yang diatur sedemikian rupa oleh Ukraina untuk mendiskreditkan serangan militernya di mata internasional.

Yang dimaksud Rusia sebagai provokasi itu adalah serangan bom pada rumah sakit anak di Mariupol yang mengakibatkan tiga orang tewas.

Kepada Pravda, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pengeboman rumah sakit yang terjadi pada 9 Maret itu ditujukan pada batalion Azov, yang disebut-sebut menganut neo-Nazi.

"Kelompok ekstremis itu sudah menggunakan rumah sakit itu sebagai markas mereka," kata Lavrov.

Baca juga: Mariupol Bak Neraka, Rusia Terus Menyerang, Warga Membobol Toko dan Saling Berebut Makanan

Baca juga: Bukan Ukraina atau Negara Eropa Lain, Perang Nuklir Rusia Justru Diprediksi dengan Negara Asia Ini

Menurut Lavrov, beberapa hari sebelum mengebom, Rusia sudah menginformasikan kepada PBB bahwa sudah tidak ada pasien dan tenaga kesehatan di gedung rumah sakit ibu dan anak di Mariupol itu.

"Pada 7 atau 6 Maret, dalam sebuah pertemuan di Dewan Keamanan PBB delegasi kami menyampaikan fakta-fakta bahwa rumah sakit itu telah lama dikuasai milisi dari batalyon Azov dan radikal yang lain. Mereka mengusir semua pasien, perawat dan petugas lain," kata Lavrov seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti.

Lavrov juga menuding media menggiring opini publik dengan menyampaikan informasi tidak lengkap soal serangan itu.

Pada 10 Maret, seperti ditulis Pravda, juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengaku tidak punya informasi yang jelas soal serangan ke rumah sakit itu dan akan minta informasi ke militer.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengungkapkan keanehan dari foto-foto yang tersebar di berbagai media soal gedung rumah sakit itu pasca serangan.

Foto-foto itu menggambarkan dua ledakan yang berbeda yang terjadi di sekitar gedung.

Satu di antaranya adalah ledakan yang mengakibatkan lubang besar, kemungkinan akibat bom yang ditanam.

Foto lain menunjukkan ledakan yang lebih lemah yang menyasar tembok gedung tersebut.

"Penyebab kerusakan di dalam dan luar gedung itu mungkin bisa mengecoh orang awam di Eropa atau Amerika. Tetapi tidak buat para ahli. Proyektil terbang yang high explosive atau yang lebih lemah, akan meratakan dinding luar gedung," tulis Kemenlu Rusia.(sas)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved