Mariupol Bak 'Neraka', Rusia Terus Menyerang, Warga Membobol Toko dan Saling Berebut Makanan

Mariupol, Ukraina semakin memburuk dan sudah seperti 'neraka' Warga menjarah toko dan saling menyerang satu sama lain demi makanan

Tangkapan Layar Video
Bom Rusia dilaporkan telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak-anak dan bersalin di Mariupol, Rabu (9/3/2022). 

Rusia Menyerang Setiap 30 Menit

Warga sipil yang terperangkap di Mariupol, Ukraina telah melalui dua hari seperti "neraka", kata seorang pejabat setempat pada Jumat (11/3/2022).

Ia mengklaim serangan Rusia yang terjadi setiap 30 menit sekali, telah menggagalkan upaya evakuasi dari Mariupol, sebagaimana diberitakan AlJazeera.

Sekitar 400 ribu orang tetap berada di Mariupol, di mana Wali Kota Vadym Boychenko mengatakan pasukan Rusia terus "secara kejam dan sengaja" menyerang gedung-gedung apartemen.

"Setiap 30 menit, pesawat tiba di atas kota Mariupol dan menyerang daerah pemukiman, membunuh warga sipil - orang tua, wanita, anak-anak," katanya dalam sebuah unggahan online.

Di tengah penembakan itu, tidak ada satupun warga sipil yang bisa meninggalkan Mariupol pada Kamis (10/3/2022), kata para pejabat.

Penasihat Wali Kota, Petro Andrushenko, mengatakan Rusia ingin "membasmi orang-orang kami. Mereka ingin menghentikan segala upaya evakuasi."

Mariupol secara strategis penting karena pengepungannya memungkinkan Rusia untuk menghubungkan wilayah-wilayah pro-Moskow di timur dan Krimea yang dicaplok Rusia di selatan.

Serangan Rusia juga telah menggagalkan upaya untuk mengirim makanan, air, dan obat-obatan ke kota, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Zelensky mengatakan pasukan Rusia memulai serangan tank di koridor kemanusiaan ke kota pada hari Kamis.

“Penjajah melancarkan serangan tank tepat di tempat koridor ini seharusnya berada”, kata Zelenskyy dalam pidato yang disiarkan televisi.

“Mereka memiliki perintah yang jelas untuk menyandera Mariupol, untuk mengejeknya, untuk terus-menerus mengebom dan menyerangnya.”

Ia menambahkan, “Ini benar-benar teror … dari teroris berpengalaman.”

Tidak ada komentar langsung dari Moskow.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved