Rusia Serang Ukraina

Rusia Langgar Genjatan Senjata Terbatas, Putin Masih Gunakan Bom dan Artileri di Ukraina

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych dalam siaran televisi mengatakan, Rusia tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Editor: Mumu Mujahidin
Tangkapan layar video/Twitter
Puing reruntuhan bangunan yang terkena rudal Rusia saat pertempuran di Borodyanka, wilayah Kiev, Ukraina. 

TRIBUNCIREBON.COM - Sepakat lakukan genjatan senjata terbatas, namun Rusia dituduh langgar kesepakatan itu oleh Ukraina.

Sebelumnya Rusia mengklaim pasukannya melakukan gencatan senjata di dua kota Ukraina yakni Mariupol dan Volnovakha yang terkepung pada Sabtu (5/3/2022).

Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada warga sipil keluar dari kota dan mengungsi ke tempat yang aman.

Namun pejabat kota di Ukraina mengatakan pasukan Rusia tidak mematuhi gencatan senjata terbatas itu.

Suasana kehancuran di kota Kherson setelah pertempuran antara tentara Ukraina dengan Rusia. Kherson akhirnya dikuasai pasukan Rusia.
Suasana kehancuran di kota Kherson setelah pertempuran antara tentara Ukraina dengan Rusia. Kherson akhirnya dikuasai pasukan Rusia. (Twitter)

Di Mariupol, dewan kota mengatakan Rusia melanggar gencatan senjata dan meminta warga untuk kembali ke tempat penampungan dan menunggu informasi lebih lanjut tentang evakuasi.

"Karena fakta bahwa pihak Rusia tidak mematuhi gencatan senjata dan terus menembaki Mariupol dan sekitarnya dan untuk alasan keamanan, evakuasi penduduk sipil telah ditunda," kata pejabat kota dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych dalam siaran televisi mengatakan, Rusia tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Kementerian pertahanan Rusia menuduh "nasionalis" Ukraina mencegah warga sipil pergi, lapor kantor berita Rusia, RIA.

Baca juga: Akhirnya Gencatan Senjata, Rusia dan Ukraina Sepakat Evakuasi Warga Mariupol dan Volnovakha

Wakil Walikota Mariupol, Serhiy Orlov, kepada BBC sebelumnya juga mengatakan bahwa Rusia terus mengebom dan menggunakan artileri.

"Ini gila. Tidak ada gencatan senjata di Mariupol dan tidak ada gencatan senjata di sepanjang rute. Warga sipil kami siap untuk keluar dari kota tetapi mereka tidak dapat mengevakuasi diri di bawah penembakan," katanya. 

Sebelumnya gencatan senjata sementara di kota Mariupol dan Volnovakha hendak dimulai Sabtu (5/3/2022) pukul 10:00 waktu setempat.

"Rusia menghentikan semua serangannya untuk memungkinkan pembentukan koridor kemanusiaan, supaya warga sipil bisa mengungsi keluar dari dua kota di kawasan timur Donetsk itu", demikian pernyataan Kementerian Pertahanan di Moskow.

Baca juga: Senator AS Sebut Serangan ke Ukraina Berhenti Jika Nyawa Putin Dilenyapkan, Dubes Rusia Murka

Sumber: Reuters/DW/BBC

Berita lain terkait Perang Rusia vs Ukraina

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved