Akhirnya Gencatan Senjata, Rusia dan Ukraina Sepakat Evakuasi Warga Mariupol dan Volnovakha
Rusia mengumumkan gencatan senjata sementara pada hari Sabtu (5/3/2022) untuk mengevakuasi warga dari kota Ukraina Mariupol dan Volnovakha
TRIBUNCIREBON.COM- Genjata senjata Rusia hari ini membuka jalan untuk jutaan orang yang telah menderita di kota Mariupol dan Volnovakha untuk mengungsi.
Dewan kota Mariupol, mendesak pengemudi untuk mengisi kendaraan sebanyak mungkin dengan pengungsi selama gencatan senjata, seperti dilaporkan oleh The Washington Post.
Rusia mengumumkan gencatan senjata sementara pada hari Sabtu (5/3/2022) untuk mengevakuasi warga dari kota Ukraina Mariupol dan Volnovakha, menurut keterangan kementerian pertahanan Rusia.
Sementara itu, Rusia dan Ukraina sedang bersiap untuk menghadapi inflasi yang melonjak, kesulitan ekonomi, dan tekanan yang lebih tajam pada barang-barang impor akibat konflik ini.
Baca juga: Jadi Sorotan Karena Invasi, Putin Pernah Tertawa Terbahak-bahak Saat Menterinya Sebut Indonesia
Presiden Zelensky Meminta AS Tingkatkan Bantuan Militer
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengecam Barat karena menolak menerapkan zona larangan terbang di atas Ukriana, yang akan mencegah pemboman Rusia di negaranya dan wilayah sipil.
Zelensky meminta pihak Barat meningkatkan bantuan militer di Ukraina.
Rusia dan Ukraina sepakat pada Sabtu (5/3/2022), untuk membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari kota-kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina timur yang terkepung.
Gencatan senjata itu digunakan oleh Ukraina untuk memasok kedua kota itu dengan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya, dikutip dari Wall Street Journal.
Hal ini adalah hasil nyata pertama dari pembicaraan antara perwakilan Rusia dan Ukraina di Belarus.
Pembicaraan itu dilanjutkan pada Sabtu (5/3/2022) ini sebagai putaran ketiga negosiasi sejak Moskow menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Mariupol adalah kota industri besar dan pelabuhan di laut Azov, rumah bagi sekitar 400.000 orang.
Volnovakha adalah kota yang jauh lebih kecil di utara.
Keduanya adalah wilayah Donetsk Ukraina, yang tidak lagi diakui Rusia sebagai bagian dari Ukraina setelah mengakui kemerdekaan yang disebut republik rakyat Donetsk, sebuah negara bagian yang dibuat Moskow di sepertiga wilayah itu pada tahun 2014.
