Rusia Serang Ukraina

Detik-detik Helikopter Rusia Dihantam Rudal Ukraina, Jenderal Rusia Pun Kena Peluru Sniper

Langkah militer Rusia memasuki Kota Kyiv masih tertahan benteng pertahanan Ukraina yang tak bisa dianggap enteng.

Editor: dedy herdiana
(AP PHOTO/EFREM LUKATSKY)
Tentara Ukraina berjalan melewati puing-puing truk militer yang terbakar di jalan di Kiev, Sabtu (26/2/2022). Pasukan Rusia menyerbu ke arah ibu kota Ukraina dan pertempuran jalanan pecah saat pejabat kota mendesak penduduk untuk berlindung. 

Kantor yang berbasis di Jenewa itu menggunakan metodologi yang ketat dan hanya melaporkan korban yang telah dikonfirmasi.

OCHCR mengaku pihaknya yakin angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

"Terutama di wilayah yang dikuasai pemerintah (Ukraina) dan terutama dalam beberapa hari terakhir," seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (5/3/2022).

Dugaan tingginya angka kematian dibanding data yang terkumpul dikarenakan penerimaan informasi dari beberapa lokasi pertempuran sengit tertunda, dan banyak laporan masih menjalani pembuktian.

Pejabat Ukraina selama ini menyajikan angka yang jauh lebih tinggi.

Sementara itu Dewan Keamanan PBB mengumumkan akan menggelar pertemuan terbuka pada hari Senin (7/3/2022) mengenai situasi kemanusiaan yang memburuk di Ukraina di saat meningkatnya serangan Rusia.

Amerika Serikat dan Albania meminta digelarnya pertemuan tersebut, yang akan mendengarkan presentasi Kepala Urusan HAM PBB Martin Griffiths dan Direktur Ekekutif UNICEF Catherine Russell.

Atas permintaan Prancis dan Meksiko, pertemuan Dewan Keamanan PBB akan diikuti dengan konsultasi tertutup mengenai rancangan resolusi tentang penderitaan kemanusiaan jutaan warga Ukraina, kata para diplomat, yang berbicara dengan syarat anonim karena negosiasi mengenai pertemuan bersifat pribadi.

PBB meluncurkan seruan pengumpulan dana darurat pada 1 Maret sebesar USD1,7 miliar untuk menanggapi kebutuhan kemanusiaan yang meningkat, baik dari orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina dan yang tetap tinggal di negara itu.

Seruan tersebut langsung mendapat janji sumbangan sebesar USD1,5 miliar, dan PBB mendesak agar janji itu segera diubah menjadi uang tunai.

PBB memperkirakan 12 juta orang tinggal di Ukraina dan empat juta orang diperkirakan melarikan diri ke negara tetangga.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved