Putin Ancam Luncurkan Senjata Nuklir, Ini Nuklir Milik Rusia yang Bisa Hapus New York dari Bumi
jika Rusia menjatuhkan bom nuklir terbesarnya "Tsar Bomba" di kota New York maka dalam 24 jam pertama 7,6 juta orang tewas dan 4,2 juta lainnya terluk
TRIBUNCIREBON.COM. KYIV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menggunakan kekuatan senjata nuklir yang dimilikinya untuk memaksa Ukraina dan negara-negara pendukungnya menyerah.
Putin mengatakan pada hari Minggu bahwa kekuatan terkemuka NATO telah membuat "pernyataan agresif" sambil menjatuhkan sanksi keuangan yang keras terhadap Rusia dan dirinya sendiri.
Pada pertemuan dengan para pejabat tinggi, presiden memerintahkan menteri pertahanan dan kepala staf umum militer untuk menempatkan pasukan pencegah nuklir dalam "tugas tempur rezim khusus".
Perintah tersebut menimbulkan ancaman bahwa ketegangan dapat mengarah pada penggunaan senjata nuklir.
Baca juga: Putin Perintahkan Jenderalnya Siapkan Senjata Pamungkas Nuklir, Ukraina Waspada
“Ini tentu eskalasi,” kata koresponden Al Jazeera Moskow, Dorsa Jabbari. “Latihan nuklir terakhir terjadi pada 19 Februari, ketika Putin menggelar latihan yang sangat besar di seluruh Rusia untuk menguji program nuklir negara itu dan kesiapannya.”
Lantas berapa besar kekuatan nuklir Rusia ini? Disebut-sebut, Rusia memiliki 1.600 hulu ledak nuklir siaga beragam jenis.
Mengutip perhitungan Bulletin of the Atomic Scientists seperti dilansir databooks,katadata.com, persediaan senjata nuklir Rusia mencapai 6.257 unit pada 2021.
Namun data sebelumnya per Agustus 2020, disebutkan, Rusia memiliki total 6.375 senjata nuklir dengan 2.060 senjata pensiun, 4.351 dalam persediaan, dan 1.326 dalam pengembangan strategis.
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 1.760 senjata nuklir sudah dipensiunkan. Ini berarti Rusia memiliki senjata nuklir aktif sebanyak 4.497 unit.
Sebanyak 1.600 hulu ledak nuklir aktif Rusia sudah dikerahkan atau bertatus siaga (strategic deployed). Sementara 2.897 unit sisanya masih diposisikan sebagai cadangan.
Jumlah senjata nuklir yang dikerahkan Rusia tersebut sebenarnya melebihi batas perjanjian perlucutan senjata nuklir (Strategic Arms Reduction Treaty/START) antara Amerika Serikat dan Rusia.
Pada 2018, batas START ditetapkan sebesar 1.550 unit, dan dicanangkan akan berlaku hingga 2026.
Menurut Bulletin of the Atomic Scientists, seharusnya ada inspeksi tahunan untuk mengecek apakah jumlah nuklir yang dikerahkan sesuai dengan batas yang ditetapkan atau tidak. Tapi, inspeksi ini tidak dilakukan sejak April 2020 akibat pandemi.
Menurut situs NukeMap, jika Rusia menjatuhkan bom nuklir terbesarnya "Tsar Bomba" di kota New York maka dalam 24 jam pertama 7,6 juta orang tewas dan 4,2 juta lainnya terluka. Sedangkan radiasinya bisa tersebar hingga hampir 8.000 kilometer dengan bantuan embusan angin berkecepatan 24 kilometer per jam dan langsung berdampak pada jutaan orang lagi.
Berikut ini beberapa hulu ledak nuklir paling mematikan milik Rusia. Sebagian ada yang sudah dipensiunkan, namun sebagian lagi masih aktif.
1. Tsar Bomba
Uni Soviet bukanlah negara pertama yang melakukan uji coba senjata nuklir pertama. Namun untuk urusan pengembangan senjata nuklir, Uni Soviet cukup unggul.
Sejauh ini, bom nuklir yang diketahui menghasilkan ledakan nuklir terbesar dunia berdasarkan hasil tes adalah Tsar Bomba buatan Uni Soviet.
Uji coba tersebut dilakukan pada 30 Oktober 1961 di Laut Barent. Kala itu, pesawat pengebom Tu-95 yang dimodifikasi lepas landas dengan membawa Tsar Bomba.
Panjang bom nuklir itu 26 kaki dengan lebar tujuh kaki dan berat 27 ton sebelum meledak pada ketinggian 13.000 kaki di atas tanah.
Dalam rekaman uji coba Tsar Bomba, bola api sempat terbentuk selama sekitar 40 detik sebelum kemudian berubah menjadi awan berbentuk jamur. Awan jamur sempat naik hingga ketinggian 213.000 kaki, atau enam kali lebih tinggi dari pesawat komersial.
Ledakan yang dihasilkan Tsar Bomba sekitar 50 megaton atau setara 10 kali lebih kuat daripada semua amunisi yang dikeluarkan selama Perang Dunia II.
2. SS-18 Satan
Selain memilik Tsar Bomba, Uni Soviet juga memiliki rudal balistik antar-benua (ICBM) yang memiliki hulu ledak nuklir. Salah satu ICBM yang dimiliki Uni Soviet adalah R-36 atau NATO menyebutnya SS-18 Satan yang memasuki layanan mulai 1960-an.
SS-18 Satan merupakan ICBM terberat pada masa itu. Rudal ini berbahan bakar cair dan memiliki jangkauan 9.400 mil. Rudal ini membawa hulu ledak nuklir tunggal yang memiliki daya ledak 18 hingga 25 megaton.
Kala itu, SS-18 Satan merupakan rudal dengan hulu ledak termonuklir terbesar. Jika SS-18 Satan waktu itu dijatuhkan di Washington DC, rudal tersebut akan akan langsung membunuh 2,1 juta orang. Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki masing-masing berdaya ledak 15 kiloton dan 20 kiloton.
3. SS-4
R-12 Dvina, atau NATO menyebutnya SS-4, adalah rudal strategis Uni Soviet yang dapat disimpan dan sistem panduan yang sepenuhnya otonom.
Dengan kemampuannya untuk mengirimkan hulu ledak nuklir kelas megaton, rudal tersebut memberikan kemampuan untuk menyerang sasaran strategis pada jarak menengah.
Sistem ini merupakan bagian terbesar dari ancaman rudal ofensif Uni Soviet ke Eropa Barat. SS-4 mampu membawa hulu ledak nuklir hingga berdaya ledak 2 megaton. Rudal ini memiliki jangkauan 2.000 kilometer. Pada 1960-an, Uni Soviet menempatkan rudal tersebut ke Kuba sehingga memicu Krisis Kuba, krisis yang hampir membuat Perang Dingin menjadi Perang Dunia III.
4. RT-2UTTH Topol M
RT-2UTTH Topol M (NATO:SS-27) adalah peluru kendali balistik antar benua milik Rusia, yang mampu mencapai sasaran sejauh 10,500 km (dengan membawa muatan senjata nuklir seberat 1 ton).
Panjangnya 21,9 m,dengan diameter 1,9 m,dan berat-nya mencapai 47,2 ton.
Topol-M saat ini berada dalam layanan pasukan Roket Strategis Rusia (RVSN). Topol-M dikembangkan oleh Institut Teknologi Termal Moskow (MITT) dan merupakan versi upgrade dari rudal Topol RS-12M.
Topol-M adalah ICBM pertama kali yang dikembangkan oleh Rusia setelah pecahnya Uni Soviet. Rudal ini diluncurkan dari silo bawah tanah -Silo=bangunan bawah tanah tempat peluru kendali-.
Sekitar 52 rudal Topol-M peluncuran silo (silo-based) dan 18 Topol-M bergerak (mobile) sudah melengkapi Angkatan Darat Rusia per Januari 2011. Sebanyak 450-500 rudal diharapkan akan dikerahkan antara 2015 dan 2020.
5. RT-2PM Topol
RT-2PM Topol (NATO: Sickle, DIA: SS-25) adalah peluru kendali balistik antar benua milik Russia, yang jangkauan mencapai 10,500 km. RS-12M Topol (SS-25 Sickle) merupakan ICBM berhulu ledak tunggal diperkirakan ukuran dan bentuknya sama dengan ICBM Minuteman milik Amerika Serikat. Misil Topol pertama kali masuk jajaran SMF tahun 1985.
Misil mampu menjangkau target maksimal 10.000 km dan dapat membawa 550 kiloton hulu ledak nuklir. Meskipun SS-25 Sickle diperpanjang masa pakainya hingga 21 tahun setelah sukses dalam serangkaian uji peluncuran tahun lalu, misil akan diistirahatkan pada dekade kedepan serta digantikan dengan misil Topol-M (SS-27 Stalin) versi gerak.
Menurut suatu sumber, SMF mempunyai total 541 ICBM, termasuk 306 misil Topol dan 59 misil Topol-M.
TOPOL RS 12M dengan julukan NATO SS-25 Sickle merupakan rudal balistik antar benua. Pembangunan rudal disetujui pada tahun 1977.ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari rudal balistik jarak menengah Pioneer RSD-10 ( SS-20 Sable ),uji coba dilakukan antara tahun 1983 dan 1987.Topol memasuki layanan Soviet Strategic Rocket Forces pada tahun 1988 dan ini merupakan rudal balistik Mobile pertama Soviet yang pada saat ini ada dalam pelayanan dengan Russia.Ada 360 rudal ini telah dibuat hingga 1996.Pada 2012 Russian Strategic Rocket Forces memiliki 120 rudal Topol operasional aktif.
Rudal ini memiliki tiga tahap yang menggunakan bahan bakar padat.Fitur ini memungkinkan untuk Ma-mount rudal pada kendaraan TEL.meskipun dalam hal perawatan dan pengoperasiannya lebih mahal,jika dibandingkan dengan rudal Silo –based dan membutuhkan banyak personil.Rudal balistik Topol memiliki jangkauan 11.000 km dan mempunyai bobot hulu ledak sekitar 1000 kg,memiliki hulu ledak tunggal dengan kapasitas 550 kiloton dan rudal memiliki CEP dari 300-900 meter.
Rudal balistik Mobile ( bergerak ) antar benua ini lebih sulit di deteksi dan dilumpuhkan.ia memiliki probabilitas tinggi untuk bertahan dari serangan awal setelah negara itu telah diserang dalam keadaan darurat Topol dapat meluncur meninggalkan pangkalan intuk beroperasi di kawasan terpencil yang sulit diketahui keberadaannya sebagai peningkatan survivabilitasnya itu.
Dalam penggelarannya dilapangan platform peluncur rudal balistik ini dikawal oleh beberapa kendaraan dukungan,kendaraan pengontrol,kendaraan sinyal dan tanker bahan bakar.serta sejumlah kendaraan militer lainnya dengan pasukan lengkap untuk menjamin keamanan rudal namun juga dalam situasi darurat kendaraan TEL dapat beroperasi secara mandiri tanpa pengawal.
Topol TEL disandarkan pada stasis berat MAZ-7917 14X12 dengan mobilitas tinggi.sasis ini dirancang khusus untuk rudal antarbenua.desain ini mirip dengan MAZ 547 yang digunakan sebagai TEL PADA RUDAL Pioneer RSD-10.Kendaraan ini memiliki tingkat mobilitas lintas medan.MAZ-7917 didukung dengan mesin Diesel yang mngkonsumsi 200 liter bahan bakar per 100 km jalan.Jika di kalkulasikan dengan berat muatannya kendaraan ini sangat irit bahan bakar mengingat beratnya yang mencapai 105 t.
Untuk kendaraan dukungan,kendaraan pengontrol dan kendaraan sigma disandarkan pada stasis MAZ-543 dengan mobilitas tinggi yang dikonfigurasi dengan 8x8.Sebuah tanker bahan bakar didasarkan pada stasis MAZ-7917 dengan konfigurasi 14x12 yang membawa tani bahan bakar yang sangat besar ditempat rudal balistik.
Kendaraan dukungan mendukung operasi otonom TEL selama lebih dari 72 jam.Kendaraan ini membawa 2.390 liter bahan bakar yang dapat mengisi bahan bakar TEL balistik.dan ia juga dapat menghasilkan listrik untuk keperluan operasi.selain itu juga kendaraan ini membawa persediaan makanan dan digunakan sebagai dapur umum oleh para kru.Kendaraan dukungan juga dilengkapi dengan senapan mesin untuk pertahanan diri.
Topol dirancang untuk masa kerja 20 tahun,sejumlah rudal Topol secara bertahap akan memasuki waktu pensiunnya pada 2020 sebagai penggantinya yaitu Topol M dengan peningkatan rudal dan stasis terbaru.
TEL. Ini menghasilkan listrik untuk kendaraan peluncur juga. Hal ini juga membawa persediaan makanan dan digunakan sebagai dapur umum. Dukungan kendaraan telah tidur
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/ledakan-niuklir.jpg)