Konflik Rusia vs Ukraina
Putin Perintahkan Jenderalnya Siapkan Senjata Pamungkas Nuklir, Ukraina Waspada
Perkembangan negatif itu antara lain, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memerintahkan persiapan senjata nuklirnya.
Penulis: Adi Sasono | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TRIBUNCIREBON.COM - Kesepakatan Rusia - Ukraina untuk berunding tanpa prasyarat di Belarusia bisa titik terang untuk berakhirnya perang itu.
Namun, bisa jadi perundingan itu bisa berlalu begitu saja, karena di sisi lain muncul perkembangan yang menjurus ke arah perang yang lebih mengerikan.
Perkembangan negatif itu antara lain, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah memerintahkan persiapan senjata nuklirnya.
Baca juga: Pantas Negara Barat Tak Berani Mengusik Invasi Rusia ke Ukraina, Ada Konsekuensi Mengerikan
Selain itu, Putin juga memerintahkan konvoi ribuan tank dan pasukan menuju Kiev yang hingga kini masih bertahan dari gempuran.
Di sisi lain, Uni Eropa juga mengeluarkan paket sanksi terbaru, antara lain menutup wilayah udaranya dari pesawat Rusia dan melarang media propaganda Rusia, Russia Today dan Sputnik.
Baca juga: HEBOH Rekaman Suara Tentara Ukraina dan Tentara Rusia, Pertahankan Pulau Ular Hingga Tewas Dihabisi
Soal perundingan di Belarusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui sudah berbicara langsung dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Menurut Zelensky, Lukashenko menjamin tentara dan pesawat Belarusia tidak akan digerakkan selama kedua delegasi berangkat, bicara sampai kembali.
"Saya sendiri tidak terlalu berharap pada hasil pertemuan itu, tetapi biarlah mereka mencoba. Setidaknya, nanti tidak ada satupun rakyat Ukraina yang menyebut saya tidak berupaya menghentikan perang," kata Zelensky.
Ancaman Nuklir
Sanksi terbaru dari Uni Eropa yaitu menutup semua wilayah udaranya untuk pesawat Rusia langsung dijawab Putin dengan menyiagakan senjata nuklirnya.
Televisi Rusia menyiarkan pertemuan Putin dengan menteri pertahanan dan para kepala staf militer. Di situ Putin memerintahkan mereka untuk menyiagakan senjata nuklir.
"Negara barat tidak hanya mengambil tindakan bermusuhan terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi para pemimpin NATO juga membuat pernyataan yang agresif soal negara kita," kata Putin.
Selama ini senjata nuklir hanya menjadi faktor deteren, yaitu membuat negara-negara pemilik senjata nuklir menahan diri untuk tidak menggunakannya, karena akan memicu perang nuklir yang sangat destruktif.
Deterensi adalah strategi untuk mencegah musuh mengambil tindakan yang belum dimulai, atau mencegah musuh melakukan sesuatu yang diharapkan negara lain.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/presiden-rusia-vladimir-putin.jpg)