Rusia Serang Ukraina

Sejoli di Ukraina Nikah di Tengah Ledakan Bom, Pengantin Ini Langsung Angkat Senjata Lawan Rusia

Sejoli di Ukraina menikah di tengah ledakan bom dari Rusia, pengantin baru langsung angkat senjata untuk membela negaranya

Editor: Mumu Mujahidin
Daily Mirror
Yaryna Arieva dan Sviatoslav Fursin langsung menuju pusat pertahanan teritorial tak lama setelah menikah di gereja. 

Dikabarkan bahwa bantuan tersebut dapat segera diterima militer Ukraina bahkan ketika mereka memerangi pasukan Rusia di berbagai garis depan.

Sky News juga mendapat kabar bahwa negara-negara yang sebelumnya menentang pengiriman senjata untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina kini telah memutuskan untuk melakukannya menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang tetangganya.

Negara-negara penyumbang termasuk negara-negara yang bukan bagian dari aliansi pertahanan NATO.

Tidak jelas senjata apa yang akan dikirim, tetapi koresponden Sky Eropa, Adam Parsons, mengatakan pada Sabtu pagi bahwa Belanda mengirim 200 rudal Stinger.

Tembakan keras dan ledakan terdengar di Kyiv semalam dan pertempuran pecah di berbagai kota di Ukraina saat invasi memasuki hari ketiga.

Baca juga: Presiden Ukraina Curhat Merasa Sendiri saat Serangan Rusia Makin Agresif, Sindir NATO Seperti Ini

Bentrokan juga sedang berlangsung di kota-kota Mariupol, Kherson, Mykolaiv, dan Odessa.

Militer Rusia mengatakan telah mengambil alih Melitopol, sebuah kota di wilayah Zaporizhzhia selatan. Tetapi menteri angkatan bersenjata Inggris James Heappey mengatakan kepada Sky News bahwa kota itu "masih di tangan Ukraina".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu pagi berjanji pasukan mereka akan terus berjuang dan menolak klaim "berita palsu" yang menyatakan dia meminta agar rakyat menyerah.

Bantuan tambahan datang setelah NATO mengumumkan akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke Eropa timur.

"Tidak seorang pun boleh tertipu oleh rentetan kebohongan pemerintah Rusia," kata aliansi itu dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan virtual yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg pada hari Jumat.

"Kami sekarang membuat pengerahan pasukan pertahanan tambahan yang signifikan ke bagian timur aliansi," kata pernyataan itu.

Sebagai catatan, Ukraina bukan bagian dari aliansi dan oleh karena itu anggota lain tidak berkewajiban untuk mempertahankannya jika diserang. 

(Daily MirrorSky News)

Berita lain terkait Perang Rusia dan Ukraina

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved