Ukraina Pengekspor Gandum ke Indonesia, Akankah Membuat Harga Mi Instan dan Tepung Terigu Naik?
Jika pasokan gandum terganggu, otomatis akan mengganggu harga jual produk-produk turunan dari gandum, seperti mi instan dan tepung terigu.
Data tahun 2019 menunjukkan nilai ekspor gandum Ukraina ke Indonesia mencapai 603 juta dollar.
Dengan ketergantungan yang tinggi terhadap ekspor gandum Ukraina, dipastikan perang Rusia dengan Ukraina ini bakal mengganggu proses perdagangan ekspor impor ke Indonesia.
Jika pasokan gandum terganggu, otomatis akan mengganggu harga jual produk-produk turunan dari gandum, seperti mi instan dan tepung terigu.
Australia Beruntung
Jika Indonesia termasuk negara yang bakal merana, berbeda dengan Australia yang justru akan ketiban "Pulung" alias untung.
Melansir abc.net.au (24/01/2022), Ukraina diperkirakan akan memasok 12 persen gandum dunia dan 16 persen jagungnya tahun ini.
Tetapi, panen masih beberapa bulan lagi, dan sebagian besar lahan pertanian hitam subur Ukraina terletak di jalur konflik.
"Ada spekulasi bahwa Rusia tertarik pada wilayah timur Sungai Dnieper yang [diperkirakan akan memanen] lebih dari 12 juta ton gandum -sekitar 47 persen dari produksi Ukraina," kata analis pertanian senior Mecardo, Adrian Ladaniwskyj.
"Pendudukan militer di pelabuhan Laut Hitam dapat menyebabkan sejumlah besar biji-bijian diblokir dari pasar internasional, termasuk Rusia dan Kazakhstan."
Sementara itu, sebagian besar hasil panen Ukraina dikirim ke Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia dan Bangladesh.
Sehingga jika panen Ukraina terancam, maka negara-negara tersebut dapat kehilangan sumber pasokannya.
Dalam hal ini, Australia disebut berada pada posisi yang baik untuk mengisi kekosongan tersebut.
"Itu adalah wilayah di mana orang bangun di pagi hari khawatir dari mana makanan mereka akan datang," kata petani Victoria dan ketua badan industri Grain Growers Limited Brett Hosking.
Dia percaya bahwa setelah rekor panen nasional, Australia berada pada posisi yang baik untuk mengirimkan biji-bijian ke negara-negara Asia Tenggara.
Invasi Rusia yang dilihat dapat mengancam panen Ukraina berkaca pada tahun 2014 silam.