CEGAH Kanker Serviks dan Payudara, Ribuan Emak-emak Majalengka Antre di Puskesmas
Menekan kasus dan angka kematian akibat kanker serviks atau kanker leher rahim dan kanker payudara, emak-emak di Majalengka rela antre di Puskesmas.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Menekan kasus dan angka kematian akibat kanker serviks atau kanker leher rahim dan kanker payudara, emak-emak di Majalengka rela antre di Puskesmas.
Mereka antre untuk diperiksa kesehatannya.
Kegiatan itu digelar terpusat di Puskesmas Majalengka Kota sekaligus serentak di 32 puskesmas lainnya.
Kegiatan yang juga digelar dalam rangka Hari Kanker Sedunia itu, mendapatkan perhatian langsung dari Ibu Bupati Majalengka sekaligus Ketua Umum TP PKK, Dedeh Karna Sobahi.
Dedeh menjelaskan, bahwa sejalan dengan program TP PKK dalam bidang kesehatan, yakni mendukung program pencegahan dan dini kanker pada perempuan, pihaknya mengajak semua Wanita Usia Subur (WUS) yang sudah menikah untuk mengikuti kegiatan IVA tes dan SADANIS.
"Ibu-ibu yang mengikuti IVA Tes dan SADANIS di Puskesmas tidak perlu khawatir, pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter perempuan dan bidan terlatih, sehingga semua pemeriksaan yang dilakukan sesuai standar operasional prosedur yang berlaku," ujar Dedeh kepada Tribun, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Serviks yang Mengancam Nyawa Wanita, Ini Cara Mengobat Secara Herbal
Selain memberikan motivasi, Ibu Bupati menyerahkan bantuan kepada emak-emak yang hadir.
Sehingga, kedekatan kepada masyarakat semakin terjalin.
"Kami juga membagikan souvenir kepada ibu-ibu yang telah mengikuti IVA Tes dan SADANIS di Puskesmas Majalengka," ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Harizal Harahap mengatakan, menurut Global Cancer Observatory (Globocan) kejadian tertinggi lima jenis kanker di Indonesia tahun 2020 adalah Kanker Payudara, serviks (leher rahim), paru-paru, kolorektal dan hati.
Dua kejadian kanker terbanyak, yaitu kanker payudara dan kanker serviks diderita oleh perempuan.
Tingginya kejadian kanker di Indonesia, menurut Kadinkes, mengindikasikan perlunya kewaspadaan terhadap faktor resiko, pengendalian, pencegahan serta deteksi dini kanker.
"Deteksi dini kanker menjadi program prioritas pemerintah, hal ini dapat dilihat dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan 2020-2024 yang salah satu indikatornya adalah presentase Puskesmas melakukan deteksi dini kanker," jelas Harizal.
Masih kata dia, definisi operasional dari presentase puskesmas melakukan deteksi dini kanker adalah puskesmas yang menyelenggarakan deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada 80% populasi perempuan usia 30-50 tahun atau perempuan yang memiliki riwayat seksual aktif.