Belasan Kerbau Mati Mendadak di Kuningan
Puluhan Kerbau Warga Kuningan Mati Massal, Kerbau Bule Lokal yang Harganya Mahal Pun Terancam Mati
Sejumlah peternak kerbau yang memiliki kerbau bule pun mulai merasa khawatir dengan adanya kejadian banyak kerbau mati mendadak.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Kejadian luar biasa atas kematian puluhan kerbau milik warga di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, menjadi ancaman terhadap populasi kerbau bule lokal di desa setempat.
Seperti hasil pantauan Tribuncirebon.com di desa tersebut selain banyak kerbau lokal biasa yang berwarna abu-abu gelap, juga terdapat beberapa kerbau bule.
Sejumlah peternak kerbau yang memiliki kerbau bule pun mulai merasa khawatir dengan adanya kejadian banyak kerbau mati mendadak.
"Melihat langsung sosok kebo bule, kayanya terserang penyakit yang membuat kematian pada kerbau sebelum. Itu bisa terlihat dari suhu tubuh dan kondisi badan kerbau terlihat beda dan gak seperti pada biasanya," tutur Sukma warga setempat saat berbincang sesaat hendak mendapat pelayanan medis dari dokter hewan Kecamatan Ciawigebang, Jum'at (28/1/2022).
Terlepas dengan kondisi lemas diduga akibat terserang penyakit aneh tersebut, Sukma menyebut awal mula kerbau bule itu didapat dari turun temurun, hingga menjamin bahwa kerbau bule itu benar hewan asal desa setempat.
"Kerbau itu sudah memiliki 15 turunan, mungkin umurnya juga di atas 10 tahunan," katanya.
Hal aneh tapi nyata, kata dia, karakter kerbau bule ini memiliki nilai insting hewani yang kuat.
Baca juga: Cegah Kamatian Kerbau Terus-menerus, Warga dan Pemilik Kerbau di Cihirup Sampai Lakukan Ini
Hal itu terjadi dalam beberapa tahun lalu, ketika anakan kerbau bule meninggal dan membuat indukan kerbau bule bertingkah tak biasa.
"Jadi ceritanya begini, kejadiannya mungkin ada setahun lebih, saat itu anakan kerbau bule itu mati si induknya bertingkah aneh. Keanehan terjadi pada malam yang tak pernah tidur dan kami merasa khawatir juga dengan tingkah kerbau tersebut," ujarnya.
Selama kejadian aneh menimpa kerbau bule, kata dia, ia selalu memberi perhatian dengan maksimal.
Seperti menghampiri dan mengelus - elus kepala kerbau seraya melangsungkan komunikasi.
"Dari tindakan pelayanan maksimal hingga berusaha untuk berkomunikasi. Kerbau bule akhirnya bisa kembali normal dan bergaul seperti pada umumnya saja," ujarnya.
Baca juga: Kerbau Mati Mendadak di Kuningan Jadi 23 Ekor, Petugas Kesehatan Hewan Langsung Lakukan Ini di TKP
Ditanya soal harga jual kerbau bule, dia mengaku untuk sementara waktu tidak ada niatan untuk mengeluarkan alias menjual seperti kerbau lokal lainnya.
"Untuk kerbau bule itu kameumeut sepuh (kesukaan orang tua) saya Kang, gak bakalan dijual biar bagaimanapun," katanya.