Belasan Kerbau Mati Mendadak di Kuningan
Belasan Kerbau Mati Mendadak bagi Warga Masih Menjadi Teka-teki: Sebelumnya Sehat Bugar Tidak Sakit
heboh belasan kerbau mati mendadak yang menimpa peternakan di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, masih menjadi teka-teki bagi warga
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Kejadian heboh belasan kerbau mati mendadak yang menimpa peternakan di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat, masih menjadi teka-teki bagi warga desa.
Padahal dokter hewan dari UPTD Pusat Kesehatan Hewan di Kecamatan Ciawigebang sudah mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan, namun hingga sekarang kepastian penyebabnya masih belum terungkap.
"Meski sudah mendapat pelayanan dari Dokter hewan dari pemerintah. Tapi kami penasaran dengan kejadian kematian hewan ternak kami," kata Maman salah seorang warga saat berbincang dengan Tribuncirebon.com, Kamis (27/1/2022).
Dia menyebut kematian ini menjadi keanehan tersendiri, apalagi dengan jumlah hewan ternak mati itu cukup banyak.
"Ya aneh saja dengan kematian kerbau di desa kami. Karena saat belum mati itu kerbau terlihat bugar dan sehat seperti biasanya. Kebiasaan ini aneh jika dibandingkan kerbau mati yang sebelumnya merasakan sakit," katanya.
Baca juga: HEBOH 16 Kerbau Mati Mendadak di Kuningan, Dokter Hewan Langsung Datangi Lokasi Lakukan Ini
Sekedar berbagi pengalaman saja, kata dia, bahwa kerbau mati karena sakit itu sebelumnya pasti tidak ada nafsu makan.
Kemudian dari tingkahnya, menjadi malas dan tidak ada gairah makan, dan biasanya kerbau itu tidak lama akan mati.
"Iya, kematian kerbau sekarang dan kematian yang berdasarkan pengalaman saya itu jauh beda. Nih, kalau kerbau mati akibat sakit itu pasti tidak nafsu makan dan akhirnya mati. Nah, kejadian ini tidak menunjukkan tanda kesakitan pada kerbau tapi terjadi mati hingga banyak begini," katanya.
Dengan banyaknya kerbau yang mati, diakui Maman, pasti menimbulkan kerugian besar bagi peternak.
Karena hewan ternak yang dikenal sebagai alat tradisional untuk membajak sawah ini memiliki harga jual cukup tinggi.
"Bicara kerugian dari kematian jelas rugilah, bayangkan saja jika harga jual kerbau kami diukur dari harga daging Rp 100 ribu saja per kilogramnya, berapa kerugian kami rasakan jika bobot kerbau di rata-rata bobot 100 kilogram," katanya.
Sebelumnya diketahui bahwa insiden belasan kerbau mati mendadak yang menghebohkan warga di Kuningan, membuat tenaga medis spesialis hewan mendatangi lokasi kejadian.
Tim medis yang melibatkan dokter hewan itu langsung memeriksa kerbau milik warga di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabuten Kuningan.