Banjir di Waled Cirebon
Ribuan Warga Terdampak Banjir di Tiga Desa Kecamatan Waled Cirebon, BPBD Lakukan Evakuasi
BPBD Kabupaten Cirebon mencatat ribuan warga terdampak banjir di tiga desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - BPBD Kabupaten Cirebon mencatat ribuan warga terdampak banjir di tiga desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon pada Jumat (21/1/2022) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan, jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 3783 jiwa.
Menurut dia, mereka merupakan warga Desa Ciuyah, Desa Mekarsari, dan Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: BPBD Kabupaten Cirebon Catat 719 Rumah dan 1082 KK Terdampak Banjir di Dua Desa Kecamatan Waled
Baca juga: Di Hadapan Kapolda Sumut, Anggota Polrestabes Medan Akui Dapat Rp 300 Juta dari Istri Bandar Narkoba
"Kami telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman," ujar Alex Suheriyawan melalui pesan singkatnya, Sabtu (22/1/2022).
Ia mengatakan,1055 warga terdampak banjir di Desa Gunungsari tetap bertahan di rumahnya masing-masing yang berada di Busun 1 - 4.
Sementara warga terdampak banjir di Desa Mekarsari mencapai 1528 jiwa dan sebagian di antaranya mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman.
Selain itu, 1200 warga tedampak banjir di Desa Ciuyah juga turut dievakuasi ke rumah saudaranya yang tidak terendam banjir.
"Banjir merendam Dusun 1 - 5 Desa Mekarsari, sedangkan wilayah terdampak bajir di Desa Ciuyah ialah Blok 1 - 3," kata Alex Suheriyawan.
Alex menyampaikan, jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Desa Ciuyah mencapai 395 KK, Desa Mekarsari 382 KK, dan Desa Gunungsari 700 KK.
Banjir tersebut juga terendam banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Ciberes akibat hujan deras pada Jumat sore hingga malam.
Debit air yang meningkat mengakibatkan sungai meluap dan menggenangi permukiman warga di sekitarnya sejak kira-kira pukul 19.00 WIB.
"Saat ini, banjir yang merendam tiga desa tersebut berangsur surut dan sebagian warga yang dievakuasi kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Alex Suheriyawan.
Tiga rumah terendam
Tiga desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, terendam banjir pada Jumat (21/1/2022) malam.
Banjir itu diakibatkan meluapnya Sungai Ciberes karena debit air meningkat setelah hujan deras dan berdurasi lama sehingga tidak mampu menampung air.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan, desa yang terendam ialah Desa Ciuyah, Desa Mekarsari, dan Desa Gunungsari.
Baca juga: Banjir Bandang Menerjang Selaawi Garut, Empat Desa Terdampak
Baca juga: Gadis Bekasi Terpaksa Layani Nafsu Bejat Ayah, Korban Difitnah Tidur Dengan Kakak Tiri
Menurut dia, luapan air Sungai Ciberes mulai memasuki permukiman warga di tiga desa tersebut pada Jumat malam kira-kira pukul 19.00 WIB.
"Ketinggian air yang merendam tiga desa tersebut mencapai 15 cm - 150 cm," kata Alex Suheriyawan melalui pesan singkatnya, Sabtu (22/1/2022).
Ia mengatakan, warga Desa Mekarsari dan Gunungsari juga harus dievakuasi karena ketinggian air di kawasan itu mencapai 150 cm.

Pihaknya pun mengerahkan personel dan perahu untuk mengevakuasi warga setempat dari rumahnya masing-masing yang terendam banjir.
Namun, mereka memilih mengungsi di rumah kerabat atau saudaranya yang tidak terendam banjir meski balai desa telah disiapkan untuk pengungsian.
Proses evakuasi itu pun melibatkan unsur TNI - Polri, aparat desa, dan lainnya. Mereka mendatangi rumah-rumah warga yang terdampak banjir yang cukup parah.
"Tadi malam, kami memprioritaskan untuk mengevakuasi warga ke tempat lebih aman menggunakan perahu karet," ujar Alex Suheriyawan.
Alex menyampaikan, dari laporan terakhir yang diterima saat ini banjir yang merendam tiga desa tersebut juga berangsur surut.
Namun, pihaknya mengakui air masih merendam beberapa titik di tiga desa tersebut meski ketinggiannya jauh berkurang dibanding tadi malam.
"Tidak semua warga dievakuasi, karena ada juga yang tetap bertahan di rumahnya," kata Alex Suheriyawan.