Wanita Ini Derita Sakit Perut Selama 20 Tahun, Jual Sapi untuk Berobat, Ternyata Ini yang Terjadi

Seorang wanita merasakan sakit perut menahun selama 20 tahun. Bahkan ia harus menjual seluruh harta bendanya seperti sapi

Editor: Machmud Mubarok
Dhaka Tribune
Foto menunjukkan seorang wanita bernama Bachena Khatun (55), memegang gambar x-ray yang ditemukan dalam perutnya selama 20 tahun di Chuadanga, Bangladesh 

TRIBUNCIREBON.COM, DHAKA –  Seorang wanita merasakan sakit perut menahun selama 20 tahun.

Bahkan ia harus menjual seluruh harta bendanya seperti sapi untuk mengobati sakit perut yang ia rasakan.

Baru pada awal Januari 2022, penyebab sakit pada perutnya itu akhirnya di ketahui.

Bahwa itu disebabkan oleh benda tajam yang telah bersarang di tubuhnya selama bertahun-tahun.

Baca juga: Emak-emak di Indramayu Buru Minyak Goreng Harga Rp 14 Ribu Per Liter, Keliling Toko Dapat 3 Pcs

Mendengar hal itu, wanita tersebut syok dan segera melakukan tindakan operasi pengangkatan benda itu.

Melansir dari Dhaka Tribune, Selasa (18/1/2022), seorang wanita di Bangladesh bernama Bachena Khatun (55), kerap merasakan sakit perut berkepanjangan selama 20 tahun.

Wanita sampai terpaksa menjual sapi, harta terakhirnya, untuk membayar pengobatan dan obat-obatan agar rasa sakit perut itu hilang.

Bukannya sembuh, Bachena Khatun merasakan sakit perut yang semakin hebat dan sulit untuk diatasi.

Setelah diperiksa, ternyata ada gunting operasi yang tertinggal di dalam perutnya setelah operasi 20 tahun lalu.

Sebelum pemeriksaan itu, Bachena Khatun terus merasakan sakit perut sejak operasi pengangkatan batu empedu di sebuah klinik di Chuadanga pada 2002.

Setelah melakukan operasi, Bachena Khatun diizinkan pulang dari klinik tersebut dengan resep obat.

Beberapa hari kemudian, Bachena Khatun mulai merasa kesakitan di bagian perutnya.

Ia kembali ke klinik itu, tetapi dokter yang mengoperasinya bersama dua dokter lain, menepis kekhawatirannya.

Dokter tersebut menjelasakan bahwa rasa sakit itu normal dan Bachena Khatun tak perlu khawatir.

Karena rasa sakit yang berlangsung terus-menerus, Bachena Khatun pun mendatangi dokter-dokter lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved