PDIP Jabar Angkat Bicara Soal Arteria Dahlan dan Minta Kajagung Jangan Tanggapi Permintaannya
Ketua DPD PDIP, Ono Surono menanggapi soal pernyataan Arteria Dahlan yang minta Kajagung mengganti Kajati yang menggunakan bahasa Sunda
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Ketua DPD PDIP, Ono Surono menanggapi soal pernyataan Arteria Dahlan yang minta Kepala Kejaksaan Agung (Kajagung) mengganti Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.
Pernyataan Arteria Dahlan, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan yang meminta Kajagung mengganti Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat, terlalu berlebihan.
Hal itu diungkapkan Ketua DPD PDI Perjuangan, Ono Surono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (29/1/2022).
Menurutnya, sebagai anggota PDIP, Arteria tidak sepatutnya berbicara seperti itu. Apalagi sampai meminta Kajagung mengganti Kajati.

"Abaikan saja permintaan itu (Arteria). Sebagai kader kan harus mengerti Nasionalis dan Pancasila, Bung Karno menggali Pancasila salah satunya berdasarkan kontemplasi beliau di Bandung, di Jawa Barat, bukan hanya Pancasila, tapi Marhaenisme, atau Marhaen seorang sunda di Bandung," ujar Ono.
Baca juga: Arteria Dahlan Minta Kajati Pakai Bahasa Sunda Dipecat, Budayawan Majalengka: Tragedi Arteria
Lagi pula, kata dia, tidak mungkin sepanjang rapat Kajati itu berbicara bahasa Sunda.
"Siapapun Kajatinya, saya yakni bahwa penyampaian bahasa daerah dalam momen rapat itukan bertujuan untuk mengakrabkan, sama seperti saya misalnya sama teman-teman di DPR bertemu konstituen di dapil, pasti akan menyesuaikan, menggunakan bahasa daerah untuk mengakrabkan, tidak ada masalah," katanya.
Baca juga: AMS Desak Arteria Minta Maaf kepada Warga Sunda, karena Sudah Bikin Gaduh di Tengah Pandemi
Pihaknya pun mengaku sudah menyampaikan masalah ini ke DPP PDI Perjuangan agar menjadi perhatian dan yang bersangkutan meminta maaf kepada warga Jawa Barat.
"Saya sudah melaporkan kondisi ke pimpinan di DPP Partai terkait dengan dinamika yang ada di Jawa Barat, meskipun belum tertulis," ucapnya.
Baca juga: TB Hasanuddin Semprot Arteria Dahlan Minta Kajati Berbahasa Sunda Dipecat: Melukai Masyarakat Sunda