Sengaja Tak Pakai Celana Dalam, Tukang Pijat Nekat Berbuat Bejat pada Istri Orang Saat Ada Suaminya
Oknum tukang pijat ini melakukan rudapaksa kepada istri orang di rumah korban. Padahal saat itu, sang suami korban juga ada di rumah menungguinya.
Akhirnya saat dicek, suami korban syok menyaksikan istrinya telah dirudapaksa oleh tukang pijit bernama Dwi Apriyanto itu.
"Suami korban melihat adegan pelaku dan kaget, lalu melaporkan ke Polsek Sukolilo," ujar Subiyantana.
Setelah diusut lebih lanjut, rupanya pelaku memang merencanakan tindakan bejat itu sejak awal.
Sang tukang pijit mengaku telah tergoda paras korban hingga memiliki niat rudapaksa sejak berangkat dari rumah.
Pasalnya, pelaku juga sudah tak mengenakan celana dalam sejak berangkat menuju rumah korban.
"Memang dia sudah niat dari rumah. Terindikasi seperti itu karena dia (pelaku) juga tidak pakai celana dalam," tuturnya.
Usut punya usut, rupanya tukang pijit yang nekat melakukan tindak pelecehan itu merupakan seorang residivis.
Menurut catatan kepolisian, 10 tahun silam atau pada 2010 lalu, Dwi Apriyanto pernah berurusan dengan pihak kepolisian.
"Pelaku pernah ditahan kasus sajam (senjata tajam) di Jawa Tengah ditahan di Polres Pekalongan, tahun 2010," katanya.
Baca juga: Suami Artis Cantik Ini Kepergok Selingkuh dengan Mertua, Berawal dari Pijatan Suami ke Mertua
Terkait tindak rudapaksa yang dilakukan kini pelaku kembali dibekuk oleh polisi dan dijerat pasal 289 KUHP.
Pelaku akan dihukum lantaran melakukan tindak cabul dengan ancaman penjara sembilan tahun.
Sementara itu, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat, jumlah laporan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan terus meningkat setiap tahunnya.
Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengungkapkan, berdasarkan catatan Komnas, setiap dua jam terdapat tiga perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual.
"Sampai 2019, dari data yang masuk ke Komnas Perempuan sekurang-kurangnya itu setiap dua jam ada tiga korban perempuan di Indonesia yang menjadi korban kekerasan seksual," kata Andy saat berdialog dengan Ketua DPR Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/1/2022) dikutip dari laman kompas.com
"Itu yang terlapor, karena kita tahu lebih banyak lagi perempuan yang tidak melaporkan kasusnya," imbuh dia.