Voice of Baceprot

Personel Voice of Baceprot Pulang Kampung ke Singajaya Garut, Bawa Koper Besar Disambut Orang Tua

Para personel Voice of Baceprot ( VoB), band metal tiga perempuan berhijab, akhirnya pulang kampung ke Garut, Jawa Barat.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Facebook/Voice of Baceprot
Gitaris dan vokalis VoB, Firda Marsya Kurnia, disambut kedua orang tua saat tiba di kampung halaman, di Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Para personel Voice of Baceprot ( VoB), band metal tiga perempuan berhijab, akhirnya pulang kampung ke Garut, Jawa Barat.

Kepulangan band asal Kecamatan Singajaya itu setelah mereka menuntaskan tur ke Eropa di akhir Novemvber dan awal Desember.

Tiga personel VoB masing-masing Firdda Marsya Kurnia sebagai gitaris dan vokalis, Widi Rahmawati sebagai pemain bass, serta Euis Siti Aisyah sebagai penggebuk drum, berasal dari Kecamatan Singajaya, yang berjarak dua jam perjalanan dari pusat kota Garut, Jawa Barat.

Informasi tentang pulang kampung itu disampaikan akun Facebook VoB ofisial pada Rabu (12/1/2022).

"Kami kembali ke kampung halaman selama liburan akhir tahun. Rumah adalah tempat hati (dan perut) berada!," tulis akun itu.

Baca juga: Pulang dari Eropa, Voice of Baceprot Jalani Karantina di Jakarta, Tunggu Kejutan dari Kami

Pada foto yang diunggah akun ofisial itu, terlihat Marsya yang membawa koper besar disambut kedua orang tuanya. Dari suasana di sekitar rumah, terlihat Marsya tiba di rumah pada malam hari.

Sebelum pulang kampung, mereka berada di Jakarta setelah menjalani karantina.

Voice of Baceprot. band metal tiga perempuan berhijab dari Garut, selesai menjalani masa karantina 10 hari sepulang tur dari Eropa, Selasa (21/12/2021). Mereka dikarantina di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Rencananya, Kamis (23/12/2021) malam mereka akan menggelar konser virtual.

Selama dikarantina, personel Voice of Baceprot atau VoB menjalaninya dengan senang. Terlebih staf di Hotel Indonesia Kempinski melayani dengan ramah. 

"Kami sudah pulang! Setelah mengikuti semua protokol kesehatan dan keselamatan sepanjang tour, kami menghabiskan 10 hari karantina di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta ketika kami sampai di Jakarta. Dan sekarang, setelah dites negatif COVID-19 di akhir isolasi kami, akhirnya kami bebas untuk pulang!
Kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada staf di Hotel Indonesia Kempinski atas keramahan luar biasa mereka selama kami menginap Sampai jumpa lagi!," tulis akun ofisial Voice of Baceprot di Instagram dan Facebook.

Personel Voice of Baceprot ( VoB), band metal tiga perempuan berhijab, akhirnya pulang kampung ke Garut, Jawa Barat.
Personel Voice of Baceprot ( VoB), band metal tiga perempuan berhijab, akhirnya pulang kampung ke Garut, Jawa Barat. (Facebook/Voice of Baceprot)

Baca juga: Voice of Baceprot Nyanyikan Lagu Band Idola Chop Suey dari System of A Down di LEntrepot Arlon

Baca juga: Voice of Baceprot Mainkan Nada-nada Pentatonik Sunda, Disambut Teriakan Penonton Metal Prancis

Sepulang dari karantina, Voice of Baceprot tak bisa langsung istirahat. Panggung virtual sudah menunggunya. Dentuman drum Siti dan cabikan bas Widi disertai lengkingan suara Marsya akan kembali hadir di acara Konser Virtual NEXTZone Live 360, Kamis (23/12/20210) malam mulai pukul 20.00 WIB.

Di konser tersebut, Voice of Baceprot akan berkolaborasi dengan guru-guru musik mereka, yaitu Barry Likumahuwa dan Rey Marshall. 

Selain itu, trio hijaber ini juga akan bercakap-cakap secara daring dengan Andyan Gorust, guru drum Widi, dan gitaris beken, Dewa Budjana.

"Ini dia!
Setelah menyelesaikan tur Eropa kami dan menghabiskan 10 hari di karantina, kami akan merayakan kembalinya dengan dentuman dengan tampil untuk Konser Virtual Supermusic NEXTZone Live 360 besok, Kamis, 23 Desember 2021, mulai pukul 8 malam dan seterusnya!
Ini akan menjadi yang sangat spesial karena kami sangat senang berkolaborasi dengan Barry Likumahuwa and Rey Marshall for the show and we’ll also be chatting with Andyan Gorust dan Dewa Budjana - Official juga!
Untuk info lebih lanjut tentang cara menonton acaranya, lihat Supermusic ID atau buka superlive. Ktp," tulis akun ofisial VoB.

Seperti diberitakan sebelumnya, Voice of Baceprot sukses menggelar konser keliling ke beberapa negara Eropa bertajuk Fight Believe Dream European Tour 2021 sejak 28 November hingga 10 Desember 2021. Band metal tiga perempuan berhijab asal Garut ini kini sudah kembali ke Jakarta.

Mereka tengah menjalani karantina selama 10 hari seusai dengan peraturan selama Pandemi Covid-19.

Di akun Instagram VoB, mereka menyebutkan terbang selama 10 jam dari Jenewa, Swiss, negara terakhir tempat konser mereka, menuju ke Jakarta. Walau panjang, penerbangan memakai pesawat Garuda Indonesia itu terasa nyaman. 

Vocie of Baceprot mengakhiri tur panjang bertajuk Fight Believe Dream European Tour 2021 di LeRez Usine - Post Tenebras Rock, Jenewa, Swiss pada 10 Desember 2021. 

Band metal tiga perempuan berhijab dari Garut, Jawa Barat, Indonesia itu berkeliling di 4 negara mulai 28 November 2021.

Keempat negara itu adalah Belanda, Belgia, Prancis dan Swiss.

Voice of Baceprot atau VoB memulai tur di Patronaat, Harleem, Belanda. Seharusnya setelah Harleem, mereka manggung di Nijmegen. Namun pentas batal karena kondisi Covid-19. 

VoB melanjutkan tur ke Groningen dengan tampil di Vera Club, secara terbatas untuk para staf, pada 1 Desember 2021.

Dari Belanda, VoB pindah ke Belgia dan main di Le Boutanique Brussel, Belgia pada 2 Desember.

Sukses tampil di Le Boutanigque, Voice of Baceprot menyeberang ke Prancis dan tampil di sebuah festival musik keras di Trans Musicales di Rennes, Prancis, 4 Desember 2021.

Penampilan Voice of Baceprot di Rennes ini benar-benar bikin pecah penonton festival. Selain memainkan lagu-lagu band idola mereka, Enter Sandman dari Metallica dan Kiling in The Name dari Rage Against The Machine, Voice of Baceprot pun memainkan part instrumental pentatonik Sunda.

Dari Rennes Prancis, Voice of Baceprot kembali ke Belgia untuk tampil di L'Entrepot Arlon. Selanjutnya balik lagi ke Prancis tampil di Montbeliard. 9 Desember 2021.

Terakhir VoB tampil di LeRez Usine - Post Tenebras Rock, Jenewa, Swiss pada 10 Desember 2021. 

Seperti pentas sebelumnya, Voice of Baceprot membuka penampilan dengan lagu sendiri, "School Revolution".

Voice of Baceprot, band metal tiga perempuan berhijab asal Garut, Jawa Barat, Indonesia, bermain di Montlbeliard, Prancis, 9 Desember 2021.
Voice of Baceprot, band metal tiga perempuan berhijab asal Garut, Jawa Barat, Indonesia, bermain di Montlbeliard, Prancis, 9 Desember 2021. (Facebook/Voice of Baceprot)

Lalu mengalirlah lagu-lagu cadas lainnya, seperti Enemy of Earth is You dan lagu kojo God Allow Me Please To Play Music.

Di panggung terakhir ini, Voice of Baceprot kembali memainkan musik instumental dengan nada-nada pentatonik Sunda.

Di penampilan terakhir ini pun Voice of Baceprot mengenakan kostum yang sama dengan yang mereka pakai saat membuka Tur di Patronaat Harleem.

Voice of Baceprot, band metal tiga perempuan berhijab asal Garut, Jawa Barat, Indonesia, melanjutkan tur mereka ke Montlbeliard, Prancis, 9 Desember 2021. Penampilan mereka di Atelier des Môles - Salle rock merupakan pentas kedua terakhir sebelum menutup Fight Believe Dream European Tour 2021 di Swiss.

Sebelumnya Voice of Baceprot ( VoB ) kembali ke Belgia untuk tampil di L'entreport Arlon. Dari sana, mereka kembali ke Prancis menuju Montbeliard.

Tiba di Montbeliard, Voice of Baceprot disambut hujan salju. Tentu saja kesempatan langka bagi anak-anak Garut dari negeri tropis itu dimanfaatkan untuk bermain salju sebelum tampil di Atelier des Moles-Salle rock.

Dari tayangan di akun YouTube Iman Abdurahman, Voice of Baceprot mengenakan jaket hangat musim dingin yang tebal dan berbulu serta syal tebal. 

Dalam akun Facebook Voice of Baceprot disebutkan bawah pertunjukan di Montbeliard sangat penuh energi.

"Tadi malam di Atelier des Môles - Salle rock à Montbéliard adalah pertunjukan terakhir kedua kami sebelum tur berakhir dan energinya gila
Terima kasih banyak telah bersenang-senang bersama kami, semuanya!
Satu pertunjukan lagi tersisa di Jenewa, Swiss di Post Tenebras Rock - L'Usine . Apakah Anda siap?" tulis akun ofisial VoB tersebut.

Saat  manggung di sebuah gedung pertunjukan di L'Entrepot Arlon, Belgia, mereka membawakan lagu salah satu band idola mereka, System of A Down (SOAD) berjudul Chop Suey!.

Lagu yang ditulis vokalis SOAD, Serj Tankian, Rick Rubin & Daron, itu merupakan lagu yang terdapat dalam album Toxicity.

Dalam tayangan di YouTube akun Iman Abdurahman, Voice of Baceprot membawakan dengan penuh power.

Namun berbeda dengan pertunjukan di Trans Musicales Rennes Prancis, penonton di L'Entrepot terlihat duduk di kursi. 

Penampilan VoB mendapat apresiasi dari publik musik Arlon.

"Thank you, that was incredible," tulis akun L'Entrepôt À Arlon di Facebook VoB.

Baca juga: Usung Lagu Enter Sandman - Metallica, Voice of Baceprot Sukses Bikin Penonton Rennes Pecah

Panggung di L'Entrepot ini merupakan rangkaian dari Fight Believe Dream European Tour 2021 yang digelar sejak 28 November 2021 itu menjelajahi 8 tempat di 4 negara. Sayangnya satu lokasi manggun di Nijmegen Belanda batal digelar karena alasan Covid-19.

 Saat tampil di Rennes, band metal tiga perempuan berhijab asal Garut itu memainkan lagu lawas milik Metallica, Enter Sandman. 

Ketika intro bass diriingi gebukan drum yang khas muncul, sontak penonton langsung berteriak-teriak. Mereka pun melakukan moshing. 

Tak hanya lagu Enter Sandman,Marsya, Widi, dan Siti, pun memainkan lagu milik band idola mereka, Rage Agains The Machine, Killing  In The Name.

Uniknya, Voice of Baceprot memainkan satu part yang berisi instrumentalia dengan nada-nada Pentatonik Sunda. Lagu yang diawali dengan dentuman bass Widi dengan nada khas Parahyangan itu mengalun di tengah-tengah hingar bingar penonton. 

Baca juga: Voice of Baceprot Gebrak Publik Belanda, Buka Tur Eropa dengan Lagu School Revolution

Marsya meminta penonton untuk tidak ribut ketika Widi memainkan senar-senar bass pentatonik.

Dentuman bass dengan teknik slap itu disambut dengan petikan gitar Marsya juga dengan nada-nada pentatonik Sunda. Lalu gitar Marsya pun meraung diiringi gebukan drum  Siti.

Dalam tayangan yang diunggah akun Iman Abdurahman di YouTube, disebutkan bahwa bagian instrumentalia itu diambil dari TV France yang menayangkan show Voice of Baceprot.

Panggung di Trans Musicales itu merupakan panggung ke empat di tiga negara. Sebelumnya Voice of Baceprot tampil di Partonaat Harleem dan Vera Club, Groningen, Belanda, dan Botanique Belgia.

Saat manggung di Rennes, Voice of Baceprot mengenakan pakaian  spesial yang memakai unsur tenun ikat dari  Garut, Jawa Barat.

Dalam keterangan di laman Facebook ofisial Voice of Baceprot, disebutkan bahwa tenun ikat tradisional Garut itu masih eksis.

"Pakaian yang kami kenakan untuk penampilan kami di Trans Musicales 2021 di Rennes, Prancis memamerkan unsur etnis tenun ikat dari Garut, Jawa Barat. Meski tidak setenar produk kulitnya, kampung kami Garut juga memiliki tenun ikat tradisional sendiri yang masih bisa memegang sendiri dibandingkan dengan rekan-rekannya di seluruh Indonesia.

Sayangnya, ada benarnya tradisi lama ini terlupakan selama beberapa waktu karena banyak pengrajin dan pengrajin beralih dari warna-warni ke monokrom tenun untuk dijual kepada pengrajin batik di kota-kota lain.
Baru-baru ini tenun ikat Garut mulai memikat sekali lagi karena pola tradisional dengan warna khas yang unik membuat kembali, sambil memamerkan sentuhan modern kepada mereka. Dirangkai seluruhnya dengan menggunakan tenun tenun, prosesnya yang panjang berarti bahwa maksimum dua meter kain hanya dapat diproduksi per hari.

Kami sangat senang mengenakan pakaian ini. Selain menyoroti kedahsyatan tenun ikat tradisional Garut, juga mengingatkan kita tentang asal kita.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada AmetDistri karena telah mendesain pakaian dan Awanis Arifiani + Amalia Effendi untuk penataannya".

Malam ini, Rabu 8 Desember 2021, Voice of Baceprot akan kembali manggung di  Belgia, tepatnya di L'Entrepot Kota Arlon. 

Dari Belgia, VoB kembali lagi ke Prancis untuk tampil di Kota Montbeliard tanggal 9 Desember. Tur Eropa mereka akan ditutup di Jenewa, ibu kota Swiss pada 10 Desember 2021.

"Lebih dari setengah perjalanan melalui #FightDreamBelieveEuropeanTour2021 kami sekarang dan itu telah menjadi perjalanan yang luar biasa sejauh ini meskipun ada tantangan di sepanjang perjalanan.

Kami telah menemukan begitu banyak orang baik dan mendapatkan banyak teman baru, tampil di beberapa tempat terbesar di dunia, dan belajar banyak hal baru. Ini adalah pengalaman tak ternilai yang akan kita ingat seumur hidup kita

Tiga pertunjukan lagi sebelum kita terbang kembali ke rumah. Berharap bertemu Anda di L'Entrepôt À Arlon, Atelier des Môles - Salle rock à Montbéliard, and Post Tenebras Rock - L'Usine !," tulis mereka di laman ofisial Facebook Voice o Baceprot.

Pertunjukan di Harleem

Dari tayangan YouTube di akun  brotherproff, sambutan luar biasa diperoleh VoB dari penonton Patronaat Harleem, Belanda.

Saking tak sabarnya menunggu naiknya 3 personel VoB ke atas panggung, terdengar suara seorang penonton. "Ayo Neng keluar Neng". Rupanya ada orang Sunda juga yang menonton konser VoB tersebut.

Setelah interlude dan intro, VoB langsung memainkan lagu milik mereka sendiri yang berjudul School Revolution.

Gebukan drum Siti yang bertenaga ditambah dentaman bas yang kental dari Widi plus raungan gitar Marsya, membuat penampilan VoB benar-benar seru.

Ketiga perempuan berhijab ini memakai kostum yang sama, warna hitam dengan aksesori berupa tali atau ronce-ronce. 

Usai mainkan tiga lagu, Marsya sang gitaris mulai berbicara untuk mencairkan suasana. Ia menanyakan kabar kepada dua rekan-rekannya, Siti dan Widi. "I am Ok, Marsya," ujar Siti dari balik beduk Inggris. 

Marsya kemudian bertanya kepada penonton apakah mereka tahu di mana Singajaya, Garut? Dijawab penonton, t idak tahu.

Marsya lalu bertanya kepada Widi untuk menjelaskan di mana Singajaya. "Kan sudah saya katakan, Singajaya tidak ada di dalam peta," jawab Widi yang langsung disambut tawa penonton.

VoB merupakan band metal yang digawangi trio gadis asal Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Garut Helmi Budiman hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Pada Jumat (29/10/2021), Sandi membuat postingan di Instagram yang mengungkapkan rasa bangganya pada band metal tersebut.

Dia mengungkapkan 3 siswi anggota band tersebut membanggakan Indonesia karena tahun ini mereka akan manggung di 8 kota di 4 negara Eropa, mulai dari Belanda, Belgia, Prancis dan Swiss.

Padahal awalnya mereka dikenal sering memukul-mukul meja ketika di kelas. Akan tetapi, kata Sandi, potensi terpendam mereka ditangkap oleh gurunya.

Baca juga: Impian Jadi Kenyataan, Voice of Baceprot Band Metal Asal Garut Bakal Tampil di Prancis

Berikut ini narasinya: 

"Meni Keren Pisan!

Siapa sangka 3 siswi asal Garut yang kerap keluar-masuk ruang BK karena sering gebrak-gebruk meja layaknya menabuh drum sambil bernyanyi lantang, kini bisa Go International. Apresiasi saya kepada sang Guru @abaherza yang mempersatukan mereka menjadi sebuah band bernama @voiceofbaceprot. Melihatnya sebagai potensi, bukan melihatnya dari sudut pandang negatif karena suka buat berisik di kelas. Yang paling membanggakan adalah tahun ini mereka akan manggung di 8 kota 4 negara Eropa, mulai dari Belanda, Belgia, Perancis dan Swiss. Semoga lancar dan sukses.. Ayo #ekonomikreatif bangkit!"

Unggahannya tersebut telah disukai lebih dari 191.000 kali.

Profil Voice of Baceprot (VoB)

Melansir Kompas.com, (31/10/2021) Voice of Baceprot (VoB) merupakan sebuah band metal yang digawangi oleh tiga orang hijabers, yaitu Firdda Kurnia sebagai gitaris dan vokalis, Widi Rahmawati sebagai pemain bass, serta Euis Siti Aisyah sebagai penggebuk drum.

Ketiga gadis itu dipertemukan saat duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al Baqiyatussolihat Singajaya. Awal perjalanan mereka justru berhubungan dengan teater.

“Dulu kita ekskul teater waktu kita duduk di Mts kelas 2. Terus kita mencoba drama musikal, tapi kita malah suka dengan musiknya,” tutur Firdda pada Kompas TV, 7 Juni 2017.

Pengasuh teater mereka, Erza Satia alias Abah berjasa memperkenalkan ketiganya dengan berbagai genre musik dan lagu.

“Pengasuh kita Abah Erza meminjamkan kita laptop. Di situ ada daftar lagu kesukaan dia. Pas kita dengar, ini musik enak juga. Langsung jatuh cinta sama musiknya,” kata Firdda.

Meski ketiganya kini fokus menggeluti musik metal, sebetulnya masing-masing menyukai musik yang berbeda. Firdda menyukai hip hop, Widi menggemari musik funk seperti Red Hot Chili Peppers, dan Siti menikmati band metal seperti Lamb of God serta System of Down.

Baceprot artinya apa?

Baceprot suku kata dalam bahasa Sunda yang artinya banyak bicara, bawel, atau berisik.  Nama tersebut disematkan pada trio metal ini karena lagu-lagunya yang dikenal "berisik". 

Selain itu, nama itu diberikan karena mereka sering dianggap berisik dan bawel di sekolah lantaran mereka sering melakukan protes.

"Kalau ada hal yang enggak benar di sekolah, pasti kita protes. Kita juga sering bikin tulisan di mading. Kita disebut anak-anak berisik, makanya dinamakan Voice of Baceprot,” ujar Firdda.

Karena itu, VoB menjadi salah satu grup band metal Tanah Air yang lantang menyuarakan isu sosial. Beberapa lagu kritik sosial itu antara lain "School of Revolution", "Kentut RUUP", hingga "Perempuan yang Merdeka Seutuhnya".

Upaya mereka dalam bermusik tidak selalu berjalan mulus. Mereka sempat mendapat penolakan dari orang tua. Apalagi musik yang mereka bawakan terlalu keras, sehingga oleh keluarga takut dianggap buruk oleh tetangga.

"Teteh (kakak) pernah menelepon sama Abah Erza sambil marah-marah. Aku kan sering pulang sore buat latihan setiap hari. Malu sama tetangga kan cewek,” ujar Euis Siti Aisyah.

Bahkan Siti sempat dikunci di kamar mandi agar tidak bisa berangkat latihan, namun akhirnya bisa kabur. Mereka menjadi terkenal setelah menampilkan cover lagu milik Rage Against The Machine tahun 2015 hingga Slipknot di kanal Youtube.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved