VIRAL Video Pria Berompi Hitam Tendang Sesajen Gunung Semeru, Putri Sulung Gus Dur Turut Komentar

Sebuah adegan seorang pria menendang dan membuang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru terekam kamera video.

Editor: dedy herdiana
twitter.com/AlissaWahid
Tangkap layar cuitan Alissa Wahid soal sesajen 

Sudah ada lebih dari 6 ribu cuitan soal sesajen.

Di antaranya yang ikut berkomentar adalah putri sulung dari Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid.

Baca juga: Pemotor Bonceng Anak Istri Diadang Debt Collector Padahal Beli Motor Cash, Netizen Bereaksi

Lewat akun Twitter-nya, ia memberikan penilaiannya terkait video pria tendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru.

"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh."

"Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," tulisnya.

Tangkap layar cuitan Alissa Wahid soal sesajen.
Tangkap layar cuitan Alissa Wahid soal sesajen. (https://twitter.com/AlissaWahid)

Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan aksi pria dalam video tersebut terjadi di kawasan erupsi Gunung Semeru.

Saat ini pihaknya masih memburu pria dalam rekaman video yang menendang sesajen tradisi ruwatan tersebut.

"Kita masih melakukan pencarian terhadap pelakunya. Mohon dukungannya," kata Eka, dikutip dari Kompas.com.

Sesajen yang ditaruh warga di lokasi tanggul Sungai Cipanas yang jebol di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (27/2/2021).
Sesajen yang ditaruh warga di lokasi tanggul Sungai Cipanas yang jebol di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (27/2/2021). (Istimewa)

Baca juga: Warga Taruh Sesajen di Lokasi Jebolnya Tanggul Sungai Cipanas Indramayu, Ini Alasannya

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Bagus Supriadi)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved