Kaleidoskop 2021: Cerita Pilu Para TKW Asal Indramayu di Luar Negeri, Mulai Sakit Hingga Dibunuh

Tidak sedikit, TKW asal Kabupaten Indramayu pergi bekerja ke luar negeri untuk menjadi tulang punggung keluarga di kampung halaman.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Ketua SBMI Cabang Indramayu saat menunjukan rekaman video Rokaya (40) yang mengalami sakit di Arbil, Irak, Jumat (24/9/2021). 

Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, belum dipastikan penyakit apa yang diderita Rokaya.

Pasalnya, Rokaya tidak mendapat izin dari majikan untuk berobat. Walau dalam kondisi sakit, ia tetap diminta untuk terus bekerja.

Masih disampaikan Juwarih, selain merasakan sakit yang berlebih di bagian leher dan kepala, pada mata Rokaya pun mengalami gangguan.

Banyak muncul bintik hitam dari penglihatannya. Rokaya juga sering mengalami sakit kepala yang teramat.

Pihaknya pun akan mengupayakan agar Rokaya bisa secepatnya mendapat perawatan, termasuk upaya membantu pemulangannya ke Indonesia.

SBMI juga berharap, Presiden Joko Widodo bisa mewujudkan keinginan Rokaya yang sangat ingin pulang ke Indonesia.

Rokaya sendiri diketahui berangkat ke Arbil, Irak pada 10 Januari 2021 lalu melalui sponsor bernama Saeni warga Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

"Untuk tindakan dari kita, pertama-tama kita akan mengamankan dahulu PMI tersebut dengan meminta bantuan ke pemerintah pusat agar dia bisa secepatnya diselamatkan dari majikan atau dipulangkan karena sakit parah," ujar dia.

Baca juga: Sutinih TKW Indramayu Tertahan 14 Tahun di Irak, Terungkap Setelah Telepon Suami Pakai HP Majikan

2. Komariyah

Kronologi meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu, Komariyah (31) akhirnya terungkap.

Komariyah, warga Desa/Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu itu sebelumnya dikabarkan meninggal dunia seusai dibunuh di tempatnya bekerja di kebun tomat di kawasan Nantou, Taiwan.

Ia dibunuh oleh rekan sesama kerjanya di kebun tomat sekaligus rekan sesama PMI asal Bengkulu berinisial PS.

Terungkapnya kronologi ini disampaikan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih.

Keterangan tersebut didapat SBMI berdasarkan keterangan resmi dari Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Juwarih mengatakan, kronologi ini merupakan hasil koordinasi Kemenlu dengan KDEI Taipei.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved