TKP Begal di Pancalang Dapat Sorotan Langsung dari Kapolsek, Perlu Perhatian Pemerintah dan Warga
TKP kasus begal yang berada di Gardu Desa Silebu, Kecamatan Pancalang, Kuningan diakui Kapolsek Pancalang merupakan jalur minim penerangan.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Lokasi yang menjadi TKP (tempat kejadian perkara) kasus begal yang berada di Gardu Desa Silebu, Kecamatan Pancalang, Kuningan diakui Kapolsek Pancalang merupakan jalur minim penerangan.
"Iya, jalur kejadian saat pelaku beraksi itu memang lokasi sekitar itu kurang penerangan," ungkap Kapolsek Pancalang Iptu Ahmad Mukhsin saat ditemui di ruang kerjanya, di Kecamatan Pancalang, Senin (6/12/2021).
Kapolsek Mukhsin mengatakan, dengan adanya kejadian percobaan dengan kekerasan, tentu kepada masyarakat harus tetap waspada dan pemerintah desa bisa melakukan lebih aktif ronda malam.
"Ya dengan kejadian itu tetap semua harus waspada dan cepat kasih tahu jika hal tak diinginkan terjadi," katanya.
Baca juga: HEBOH Ada Warga Jadi Korban Begal Hingga Alami Banyak Luka di Badan, Begini Kata Kapolsek Pancalang
Teramati di sepanjang jalur tersebut hingga titik kejadian. Trayek angkutan pedesaan yang melintasi jalan Desa Caracas, Sampora, Randobawa hingga Mandirancan itu belum maksimal dengan penerangan jalan umum (JPU).
Devit Darmawan, warga Desa Silebu, Kecamatan Pancalang, Kuningan, Jawa Barat, yang selamat dari korban begal sewaktu pagi sekitar 04.30 WIB, kini terkulai di kamar rumahnya di desa setempat. "Iya sehabis mendapat perawatan medis, anak saya terluka akibat kena rusuk sangkar dan bacokan celurit oleh pelaku begal tadi pagi. Ada 87 titik jahitan di bagian punggung dan leher belakang," kata Sri Koncara yang juga Ibu kandung korban saat ditemui dirumahnya, Senin (6/12/2021).
Sebenernya, kata Sri mengulas cerita anaknya yang menjadi korban begal mengungkap, unit motor NMax yang dikendarai anaknya itu hendak diberikan begitu saja. Namun, saat anaknya mengalami kekerasan hingga terluka akibat serangan senjata tajam. "Anak saya melawan si begal itu. Ya sempat duel satu lawan satu sama anak saya, namun dua temannya lagi nyusul dan menyerang anak saya hingga anak saya teriak minta tolong, tolong.." ujarnya.
Tidak lama dari jeritan korban minta tolong, kata Sri menceritakan bahwa kejadian tidak jauh dari Musola di Gardu Sari Desa Silebu tadi. Beberapa jemaah usai solat subuh tadi datang membantun korban hingga begal lari menjauh.
"Ya waktu minta tolong, ada Mang Oman datang membantu anak saya hingga tiga orang begal dalam satu motor itu kabur, dan meninggalkan celurit dan sangkur yang digunakan begal tadi," katanya.
Merunut hingga terjadi Devit menjadi korban percobaan begal, kata Sri mengaku bahwa korban itu sudah dari Rumah Sakit Linggajati untuk mengambil hasil USG (Ultrasonografi) akibat istrinya usai diperiksa beberapa waktu lalu.
"Jadi begini, anak saya itu mau ngambil hasil USG istrinya di Rumah Sakit Linggajati. Namun, masuk pom bensin untuk isi bensin. Anak saya ketemu sama begal itu dan begal itu bilang jangan ngebut atuh bawa motor tuh, eh tahunya si begal sudah ada di lokaso kejadian," katanya.
Muncul kabar terjadi pembegalan di wilayah hukum Polsek Pancalang, Kuningan, Jawa Barat. Mendapat tanggapan dari Kapolsek Pancalang, Iptu Ahmad Mukhsin saat ditemui di ruang kerjanya Polsek setempat.
"Terkait kejadian hingga ada korban luka akibat bacokan, itu korban berhasil dari tindakan orang tak dikenal dengan percobaan perampasan dengan kekerasan," kata Mukhsin saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Korban Begal di Kuningan Mendapat 87 Jahitan, Kena Bacok Celurit dan Sangkur, Ini Kata Ibu korban
Mukhsin menyebut untuk korban akibat percobaan perampasan dengan kekerasan itu adalah warga Desa Silebu, Kecamatan Pancalang. "Nama korban Devit Dermawan dan kini sudah mendapat perawatan medis, juga sudah ada dirumahnya," katanya.
