Hukuman Mati yang Keluarga Minta untuk Abdul Latif Pelaku Penyiram Air Keras Terhadap Sarah
Menurutnya pihak keluarga Sarah mendesak pelaku penyiram air keras dihukum seberat-beratnya, bahkan hingga hukuman mati.
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril M
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Pihak keluarga korban di Cianjur mendesak agar AL (29) suami yang menyiram air keras kepada istrinya, Sarah Sesa (21), dihukum mati atas perbuatan kejinya.
Salman (60), ayah tiri korban, mengatakan perbuatan pelaku yang membunuh anaknya dengan cara yang sadis membuat pihak keluarga sangat terpukul.
"Meskipun Sarah ini bukan anak kandung saya, tapi saya sudah mengurusnya sejak balita. Dia pun tak pernah menganggap saya ayah tirinya, tapi selalu menyayangi saya seperti halnya ayah kandung. Makanya saya tidak terima dengan perbuatan pelaku," katanya, Selasa (22/11/2021).

Menurutnya pihak keluarga mendesak pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan hingga hukuman mati.
"Keluarga berharap pelaku dihukum mati. Dia sudah menghilangkan nyawa anak saya, berarti harus dibayar dengan nyawa dia. Mati diganjar mati," katanya.
Salman mengatakan, selama 1,5 bukan menikah, pelaku kerap cekcok dengan keluarga.
Pelaku terlalu cemburu kepada korban.
"Jangankan saat Sarah menghubungi teman laki-laki, Sarah berpelukan saat bertemu teman perempuannya waktu sekolah juga cemburu. Diributkan sampai marah ke Sarah. Hingga akhirnya kejadian penyiraman pada Sabtu malam," katanya.
Baca juga: Sarah Wanita Cantik yang Disiram Air Keras oleh Suaminya, Ternyata Anak Seorang Tentara di Arab
"Pokoknya kami dari keluarga meminta hukuman setimpal bagi pelaku," katanya.
Saat dikunjungi Istri Wagub Jabar, ibu korban masih terlihat bersedih ketika menceritakan kejadian dan teringat kembali kondisi anaknya sebelum meninggal dunia yang menderita luka bakar.
Bersama dengan istri wakil gubernur Jabar, keluarga menggelar tahlilan pada siang tadi di kediaman rumah keluarga korban.
Diberitakan sebelumnya, Sarah (21) perempuan asal Kampung Munjul Desa Sukamaju Cianjur Cianjur alami luka bakar serius di sekujur tubuh dan memar di bagian wajah usai disiksa serta disiram air keras oleh suaminya sendiri AL (29).
DPRD Cianjur: Hukuman Mati
Viralnya kasus penyiraman air keras yang dilakukan seorang suami, AL (29) terhadap istrinya, Sarah (21), mencuri perhatian banyak pihak.
Selain keluarga korban yang meminta pelaku dihukum mati, pihak legislatif di Cianjur pun mengatakan hal senada.
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, Sahli Saidi, meminta penegak hukum untuk menghukum mati pelaku.
"Ini perbuatan yang sangat keji dan tidak punya hati nurani. Istri sendiri dibunuh dengan air keras, sadis banget," kata Sahli di Gedung DPRD Cianjur, Senin (22/11/2021).
Ia mengatakan hukuman tersebut setimpal karena perbuatan AL (29) sudah mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

Baca juga: Nasib Tragis Sarah Dijanjikan Hidup Bahagia Punya Vila Mobil, Meninggal Disiram Air Keras oleh Suami
Baca juga: Ini Bahaya Air Keras yang Bikin Perempuan Asal Cianjur Meninggal Dunia Setelah Disiram Suami
Ia mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang pencegahan kawin kontrak.
"Komisi D mendorong Perbup pencegahan kawin kontrak atau nikah sirih supaya cepat terealisasi. Itu perlu dipercepat agar jangan ada warga Indonesia atau Warga Negara Asing (WNA) yang nikah siri, apalagi kawin kontrak," ujarnya.
Bupati Cianjur, H Herman Suherman mengatakan kasus ini harus ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Harus ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dihukum seberat-beratnya," ujar Herman.
Ia mengatakan, kasus ini harus ditindaklanjuti, agar menjadi efek jera bagi para pelaku.
"Tentunya menjadi pengalaman berharga bagi masyarakat Cianjur Pemda sudah membuat Perbup larangan kawin kontrak," katanya.
Tidak Hanya Disiram Air Keras
Sarah Sesa MS (21) tidak hanya disiram air keras oleh suaminya tapi juga mendapat penganiayaan.
Hal itu disampaikan Sarah Sesa MS sendiri kepada ketua RW setempat.
Fakta baru kasus penyiraman istri oleh suaminya di Kabupaten Cianjur.
Ketua RW setempat saksi mata mengungkap permintaan terakhir Sarah Sesa MS (21) usai disiram air keras oleh suaminya.
Seorang wanita bernama Sarah Sesa MS (21) mengalami nasib tragis usai disiksa suaminya sendiri, AL (29).
Sebelum meregang nyawa di tangan suami, Sarah harus merasakan sakit akibat disiram air keras oleh AL.
Baca juga: Sarah Wanita Cantik yang Disiram Air Keras oleh Suaminya, Ternyata Anak Seorang Tentara di Arab
Tak hanya disiram air keras, Sarah Sesa juga sempat dianiaya hingga babak belur.
Penyiksaan yang dialami Sarah pada Sabtu (20/11/2021) itu nyatanya diketahui oleh warga setempat.
Jadi orang pertama yang melihat kondisi Sarah pascadisiksa sang suami, Pak RW setempat mengurai kesaksian.
Diwartakan sebelumnya, AL, seorang pria yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) tega menyiramkan air keras ke sang istri bernama Sarah.
Aksi keji itu dilakukan AL di rumah mereka di Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Perempuan berdarah Cianjur-Arab itu tewas dengan luka bakar akibat ulah AL.
Korban meninggal dunia saat akan dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin Bandung, Sabtu (20/11/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Baca juga: SOSOK Sarah Sesa Istri di Cianjur yang Disiram Air Keras Oleh Suami Hingga Meninggal, Masih 21 Tahun
Endang Sulaeman (57), Ketua RW setempat memberikan kesaksian usai menyaksikan penganiayaan yang dialami Sarah.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Endang masih mengingat jelas ketika ia pertama kali melihat kondisi Sarah yang sudah mengenaskan.
Pada Sabtu sekira pukul 01.30 WIB, Endang terbangun karena anaknya tiba-tiba histeris.
Hal itu lantaran anak Endang mendengar suara rintihan minta tolong dari Sarah.
"Anak saya membangunkan saya katanya ada suara perempuan minta tolong, suara pertama terdengar sayup," ujar Endang Sulaeman dilansir dari Tribun Jabar pada Senin (22/11/2021).
Saat itu, Endang mengira bahwa suara tersebut berasal dari tetangganya yang bertengkar.
Baca juga: Istri Disiram Air Keras oleh Suami Bulenya di Cianjur, Padahal Baru Nikah 2 Bulan, Ini Kronologinya
Namun selang beberapa saat, Endang dikejutkan dengan suara minta tolong dari perempuan.
"Suara kedua sangat didengar jelas oleh anak saya, ia meyakinkan saya bahwa itu suara jelas minta tolong dari suara perempuan," kata Endang Sulaeman.
Tak tinggal diam, Endang pun langsung keluar rumah.
Baru melangkah ke ruang tamu, Endang mendengar tetangganya ada yang mengetuk pintu dan menghampir rumahnya.
Dengan nada panik, warga itu mengabarkan bahwa Sarah disiksa suaminya.
"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang Sulaeman.
Baca juga: Luka Bakar Sarah Istri yang Disiram Air Keras oleh Suaminya di Cianjur Hampir Capai 99 Persen
Tiba di teras rumah, Endang mendengar suara parau Sarah yang makin melemah.
Kepada Endang, Sarah berujar bahwa ia telah dianiaya oleh suaminya.
"Saat itu saya mendengar Sarah menjelaskan bahwa ia baru saja dianiaya suaminya, kepalanya dibenturkan, mulutnya dilakban dan tangannya diikat," kata Endang Sulaeman.
Melihat kondisi Sarah mengenaskan, Endang kembali terkejut saat tetangganya itu mengucapkan sesuatu.
Sambil merintih, Sarah ingin Ketua RW-nya itu mengambilkan handphone-nya yang berada di ruang tamu.

Mengingat kejadian itu, Endang baru menyadari bahwa ucapan tersebut adalah permintaan terakhir Sarah kepadanya.
Masuk ke rumah Sarah bersama Ketua RT, Endang tak menemukan handphone yang diminta Sarah sebelumnya.
Endang hanya melihat suasana ruang tamu sudah acak-acakan.
Endang kemudian keluar lagi dan menjelaskan kepada Sarah bahwa handphonenya tak berhasil ia temukan.
Saat itu, Endang mendengar Sarah mengerang kesakitan seraya menahan panas.
"Pertama datang pun saya langsung menutup tubuhnya dengan kain karena ia seperti kedinginan, setelah mendapat keterangan ia disiram air keras saya langsung berinisiatif mendatangi polisi dan menelepon ambulans desa," kata Endang Sulaeman.
Setengah berlari, Ketua RW mengambil motor dan tancap gas menuju kantor Polsek Cianjur.
15 menit kemudian, ambulans datang dan membawa Sarah ke rumah sakit.
"Datang kembali ke rumah setelah dari Polsek, saya melihat wajah Sarah sudah makin membengkak," imbuh Endang Sulaeman.
Baca juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Siti Sarah Meninggal dalam Keadaan Hamil, Penyebabnya Covid-19
Suami Korban Ditangkap
Tega menyiram Sarah dengan air keras, AL sempat kabur. Namun aksi kaburnya AL segera diatasi pihak kepolisian.
AL berhasil ditangkap pihak kepolisian di Bandara Internasional Soekarno Hatta saat akan membeli tiket untuk pulang ke negara asalnya di timur tengah.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi langsung berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno Hatta.
"Menurut informasi AL akan naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Kami pun berkoordinasi dengan Polres Bandara Soetta untuk memblokir nomor paspornya, untuk mempermudah pendeteksian identitas dan mengamankan pelaku jika memang berada di kawasan bandara," kata AKP Septiawan Adi.
Setelah mendapat informasi dari Polres Cianjur, pihak Polres Bandara berhasil mendeteksi keberadaan AL saat hendak membeli tiket pesawat.
"Polres bandara langsung mengamankan pelaku dan anggota Polres Cianjur langsung merapat ke bandara untuk membawa pelaku ke Cianjur," ujar AKP Septiawan Adi.
Sarah Dikenal Baik Hati, Suaminya Posesif
Menurut Endang Sulaeman, Sarah adalah warga yang ramah serta dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.
"Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga saleha, pokonya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini," ujar Endang Sulaeman pada Minggu (21/11/2021) dilansir dari Tribun Jabar.
Endang mengatakan, ada perubahan sedikit setelah menikah dengan lelaki warga timur tengan berinsial AL.
Sebab, sang suami sedikit posesif.
Bahkan, Jika Sarah sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah meskipun hanya sekadar belanja ke warung dekat rumahnya.
"Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini," kata Endang Sulaeman.
Baca juga: Sarah Mojang Cianjur Meninggal Setelah Disiram Air Keras oleh Suaminya, Si Suami Langsung Minggat
Warga menyebut suami Sarah tak kurang baik dalam mengendarai motor.
Pasalnya setiap kali keluar rumah, Sarah yang selalu berada di depan.
Tak hanya itu, warga juga kerap kali menegur AL lantaran parkir mobil asal-asalan sehingga menghalangi jalan.
"Kalau parkir mobil sering menghalangi warga lain, beberapa kali warga sempat memanggil suaminya jika memarkir mobil menghalangi jalan warga," pungkas Endang Sulaeman.
Endang mengatakan, AL juga tak fasih berbahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Arab dan Inggris.
"Pernah ditegur warga sini yang bisa bahasa Inggris soal parkir kendaraannya, ia hanya mengangguk - angguk," ujar Endang Sulaeman.(*)
(Kolase Tribun Jabar)