Mobil Penelitian Kebumian Vibroseis Sita Perhatian Warga dan Pengendara di Kuningan
saat beraktivitasnya mobil tersebut, sejumlah petugas dari TNI - Polri pun larut dalam pengamanan lingkungan setempat.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Aktivitas mobil truk Vibroseis yang diketahui tengah melakukan penelitian kebumian di daratan zona pegunungan daerah Kuningan, menyita perhatian sejumlah warga dan pengendara.
Hal itu seperti terlihat saat mobil bergerak dan beroperasi dalam melakukan deteksi bumi di sekitar kawasan Rumah Sakit Linggajati atau di Desa Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, Kuningan Jawa Barat, Senin (8/11/2021).
Terpantau di lokasi, mobil Vibroseis itu ada sebanyak 4 unit dengan ukuran berbeda. Satu di antaranya mobil berukuran besar dengan komponen lengkap saat merekam kandungan dalam bumi. Sedang tiga lainnya, unit mobil dengan ukuran lebih kecil.
Baca juga: Belasan Rumah Rusak Akibat Aktivitas Truk Vibroseis, Begini Pengakuan Tim Operator
Kegiatan rekam kandungan bumi, terlihat menyita perhatian warga dan pengendara itu jelas membuat jalur lalu lintas mengalami antrian cukup panjang.
Namun saat beraktivitasnya mobil tersebut, sejumlah petugas dari TNI - Polri pun larut dalam pengamanan lingkungan setempat.
Selain menyita warga dengan bentuk mobil besar tadi, Yanti (44) salah seorang pedagang di kawasan tadi, mengaku kaget atas gonjangan terjadi di toko miliknya. Terlebih saat gemuruh mesin besar itu menempelkan stamper pada bahu jalan.
"Iya, tadi saya masuk kedalam kaget. Karena ada getaran cukup lama, tidak lama ada petugas dari mobil besar itu kasih tahu saya. Ibu apakah ada yang rusak akibat kerusakan akibat getaran tadi? tanya petugas tadi.
Dari sana saya cek barang dan peralatan rumah tangga tidak ada yang berjatuhan dan aman - aman saja," katanya.
Di samping itu, Yanti mengatakan, tadi sempat mengabadikan mobil Truck Vibroseis tersebut. Karena, kehadiran mobil tadi cukup langka dan tidak sering terlihat langsung.
"Iya tadi saya foto mobilnya, ya asing aja lihatnya. Emang baru lihat juga sih," katanya.
Hal senada dikatakan Ujang (35), pemotor, saat berhenti tadi. Dia mengaku baru pertama kali melihat Mobil dengan komponen seperti itu.
"Iya saya baru lihat mobil ini. Kalau lihat tulisan di depan itu sedang ada penelitian kebumian. Emang bumi kita kenapa ya?" kata dia.
Meski tidak tahu alasannya bagaimana, Ujang merasa senang bisa lihat mobil aneh tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 bangunan rumah di Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, rusak ringan. Hal itu akibat pengoperasian kendaraan berat mobil Truk Vibroseis yang melintasi kawasan permukiman tersebut.
"Ya untuk pengoperasian kendaraan Truck Vibroseis di sekitar Kecamatan Cigugur, ada 15 rumah rusak ringan dan kami sudah ganti. Pergantian bangunan rusak itu sudah dan itu karena genteng merosot," ungkap Erwan Cahya Dewa, Humas Kegiatan Mobil Truk Vibroseis yang beroperasi di wilayah Kuningan, saat memberikan keterangan kepada wartawan di salah satu Warung di Kecamatan Kramatmulya, Kuningan, Jum'at (5/11/2021).
Erwan mengatakan, kehadiran mobil Vibroseis di Kuningan itu melibatkan beberapa daerah yang menjadi sasaran penelitian di sebanyak 12 kecamatan di bawah kaki Gunung Ciremai.
"Kita hadir sekadar melakukan penelitian kebumian yang melibatkan beberapa desa di 12 Kecamatan. Pelaksanaan kegiatan atau hasilnya itu akan diserahkan kepada pemerintah, Karena pelaksanaan kegiatan ini dibawah naungan Kementerian ESDM," ujarnya.
Baca juga: Jadi Lokasi Peledakan Bom The Mother of Satan, Gunung Ciremai Masih Dibuka untuk Pendakian
Baca juga: Kondisi Raja Gunung Ciremai, Macan Tutul Bernama Slamet Ramadhan Dipantau Lewat Kamera Pengintai
Teknik pelaksanaan kegiatan penelitian kebumian itu hanya memperlihatkan struktur berbatuan saja. "Jadi yang saya tekankan di sini kita memang bukan kegiatan Geotermal. Ulasan kegiatan, kami ini ramah artinya kegiatan cuman lewat saja dengan menggunakan Vibroseis yang ada di lihat lokasi-lokasi," katanya.
Mengenai pelaksanaan kegiatan juga dari pemerintah dan sudah mengantongi izin dari Bupati, juga sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi baik di kecamatan maupun di desa.
"Kegiatan kita cepat, mobil vibro ini geraknya cepat artinya satu hari ini bisa empat sampai lima desa terlewati. Dalam prakteknya di analogikan itu ketika ingin melihat istri sedang hamil itu kan untuk mengetahuinya dilakukan USG. Nah, anak kita laki-laki atau perempuan, dan kita cuman lewat doang," katanya.
Studi untuk penelitian di Kuningan berdasarkan estimasi ada sekitar 12 Kecamatan yang meliput Kecamatan Kuningan, Cigugur, Darma, Kadugede, Nusaherang, Jalaksana, Cilimus, Kramatmulya, wilayah kaki Gunung.
"Untuk daerah Kecamatan dalam penelitian ini, Kecamatan Darma, Kadugede dan sebagainya. Kenapa di kaki Gunung, kita melihat potensi longsor atau apa. Kita mencegah, di Gunung itu banyak tebing-tebing. Pergerakan itu bisa satu hari dua kilo, artinya jalannya bergeser 40 kg.
Ini tidak ada kaitannya dengan Geotermal, ini bukan dan kita cuman lewat saja. Kita dari Kawali (Ciamis), kita tidak ada hubungannya dengan pertanian dan kita hanya menjalankan tugas dari pemerintah pusat untuk melakukan ini dan data ini kita akan cepat ngambilnya dari jalan saja," katanya.
Tujuan penelitian ini, untuk melihat batuan-batuan itu, di sini untuk kekuatan dijalan bagaimana kekerasannya , di bawah kaki gunung itu kadang mudah longsor. kemudian kandungan airnya serta potensi-potensi lainnya. (*)