Politik
Jokowi Didesak Panggil Luhut dan Erick Thohir Soal Tuduhan Bisnis Tes PCR, Ini Kata Pengamat
Untuk itu, Ray meminta Jokowi sesegera menanyakan klarifikasi pada 2 menteri Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir soal dugaan bisnis tes PCR.
Berbeda dengan jajaran kabinet yang tak memiliki badan pengawasan soal kode etik.
Sehingga, hanya Presiden yang berhak menegur para menterinya itu.
"Kalau menterinya yang melanggar etik, ya Presidennya yang harus menegur."
"Meminta memilih dalam bisnis atau bergabung pada kabinet," jelasnya.

Dikatakannya, meskipun dalam dugaan ini, perusahaan yang dituding adalah milik saudara atau keluarga pejabat.
Hal itu tetap saja melanggar etika menteri agar terhindar dari isu konflik kepentingan.
Dikhawatirkan, nantinya kebijakan terkait tes PCR selama ini hanya menguntungkan pihak tertentu di lingkaran dekat Jokowi.
"Kalau sudah seperti itu, seharusnya tidak boleh membuat regulasi."
"Mereka adalah pembuat regulasi keseluruhan Covid-19 ini, tapi pada saat bersamaan secara langsung maupun tidak langsung mereka ikut pada intensitas bisnis PCR," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto, mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.
Baca juga: Luhut Akhirnya Buka Suara Setelah Dituding Raup Untung Bisnis PCR: Saya Tak Pernah Ambil Keuntungan
Dalam Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan; dan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Kedua menteri ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Edy menerangkan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.
Selain itu, PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir.

Luhut Bantah Ambil Keuntungan Bisnis Tes PCR