Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Indra Zaenal Sudah Kantongi 2 Sosok Misterius di TKP Perampasan Nyawa Subang, Danu Sempat Melihatnya

Sebagai salah satu saksi kunci dalam kasus perampasan ibu dan anak di Subang, Danu mengaku sempat melihat 2 sosok misterius sebelum kejadian.

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Dwiky Maulana Vellayati.
Polisi berpakaian preman saat kembali mendatangi TKP perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM - Sebagai salah satu saksi kunci dalam kasus perampasan ibu dan anak di Subang, Danu mengaku sempat melihat 2 sosok misterius sebelum kejadian.

Pengakuan Danu ini juga dibeberkan Kepala Desa Jalancagak sekaligus kerabat dekat korban, Indra Zaenal Alim, saat diwawancara oleh Tribunnews, Sabtu (23/10/2021).

Menurut Indra, Danu mengaku sempat melihat dua sosok misterius tepat sebelum Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas.

"(Danu) Itu semalaman dengan saya," katanya.

Baca juga: Kesaksian Danu Soal Kasus Subang, Cocok dengan Pengakuan Istri Yoris tentang Mimpi Didatangi Amalia?

Hanya saja, Indra enggan menjelaskan peristiwa tersebut dengan lebih detail meski telah mendapat penjelasan dari Danu.

Dia menyebut baru berani menjelaskan bila pihak kepolisian sudah menerangkannya atau penyelidikan pihak kepolisian terkait pernyataan Danu sudah selesai.

"Nanti saya sampaikan juga, bila pihak kepolisian menjelaskannya, saya janji," jelasnya.

Mengenai hal ini Indra menyebut dirinya sudah mengetahui detail penjelasan yang diberikan Danu.

Dia berada semalaman bersama Danu ketika Danu memberi penjelasan tersebut.

"Itu kan penjelasannya dari Ki Anom, itu dengan saya, nanti akan saya jelaskan," katanya.

Dia menyebut takut apabila keterangan Danu jika dijelaskan sekarang akan menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat.

Namun dia meminta agar masyarakat tidak tergesa-gesa untuk menyimpulkan dan menunggu pihak berwenang yang membuat kesimpulan atas kasus ini.

"Takutnya mengganggu," katanya.

Dia mengaku resah dengan adanya spekulasi liar di kalangan masyarakat, bahkan dia juga membuat kanal Youtube yang dimaksudkan sebagai pembanding atau rujukan informasi terkait kasus Subang.

Terlebih sebagian konten menyudutkan pihak-pihak keluarga dan mendahului kepolisian.

"Kemudian ada sesuatu yang menjadi polemik dipemberitaan yang lain akan saya netralisasi semua," katanya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved