Fokus ke Covid-19, Ternyata DBD Merajalela di Majalengka, Ditemukan Ratusan Kasus Tahun Ini
data yang didapat Tribun, kasus DBD di tahun 2021 mengalami peningkatan di RSUD Cideres Majalengka.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Tak hanya pandemi Covid-19, virus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi ancaman di Kabupaten Majalengka.
Terlebih saat musim hujan sekarang, membuat nyamuk Aedes Aegypti itu semakin berkembang biak.
Berdasarkan data yang didapat Tribun, kasus DBD di tahun 2021 mengalami peningkatan di RSUD Cideres Majalengka.
Baca juga: Hati-hati dengan Deman Berdarah, Gejala Awal DBD Mirip Covid-19, Nih Perbedaannya
Kasi Pelayanan Medis RSUD Cideres Majalengka, Pujianto mengatakan, sejak Januari sampai bulan Oktober ada 110 kasus DBD.
Ratusan kasus itu, di antaranya terjadi pada pasien anak-anak.
Beruntung, kendati tercatat ratusan kasus, belum ada pasien meninggal karena DBD.
"Saat ini masih ada dua anak dan satu dewasa yang dirawat di RSUD Cideres Majalengka. Alhamdulillah, kondisi mulai membaik," ujar Puji saat ditemui di kantornya, Sabtu (23/10/2021).

Ia pun lantas membandingkan, dengan jumlah kasus DBD yang ditemukan selama tiga bulan terakhir ini.
Yang mana, jumlahnya mencapai 28 kasus dengan rincian 11 pasien di bulan Agustus, 7 pasien di September dan di bulan Oktober tercatat 10 kasus.
"Penanganan kasus DBD sendiri, bergantung kondisi pasien. Di mana jika yang bersangkutan datang ke rumah sakit dengan tepat waktu, masih bisa ditangani. Begitu pun sebaliknya," ucapnya.
Ia mengakui, Kabupaten Majalengka sekarang telah memasuki musim penghujan yang bisa menimbulkan beberapa penyakit.
Salah satunya penyakit yang diakibatkan oleh virus Dengue.
“Kita mengimbau masyarakat agar benar-benar memperhatikan prinsip 3M Plus sebagai upaya pencegahan DBD,” jelas dia.
Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan 3M Plus itu seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk serta menggunakan kelambu saat tidur.
Selain itu, Ia juga menyarankan untuk memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk di tempat penampungan air, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
"Lalu juga bisa menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain."
“Yang terpenting agar masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan, agar berkembang biakkan nyamuk pembawa penyakit ini bisa ditanggulangi. Karena DBD juga berbahaya jika kita tidak melakukan pencegahan dengan baik,” katanya.
Sementara, menurut data yang dirilis Dinas Kesehatan Majalengka sendiri, kasus DBD secara keseluruhan di kota angin berjumlah 383 kasus.
Di mana jumlah tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya yang mana mencapai 854 kasus.