Pemilihan Calon Panglima TNI Memanas Ancam Soliditas Internal TNI, LHKPN Jenderal Andika Disinggung
Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam memberikan pendapat terkait bursa calon Panglima TNI yang semakin memanas.
Hal tersebut, kata Arif, terbukti dengan sejumlah mantan Panglima TNI yang hidup di kekuasaan seperti Wiranto hingga Moeldoko.
Arif pun mengaku, kans untuk para mantan panglima menduduki jabatan seksi di pemerintahan tinggi, bahkan bisa menjadi kandidat capres/cawapres hingga membuat "kereta sendiri" dengan membentuk partai politik.
Diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun pada November 2021.
Dua nama yang santer menjadi kandidat penggantinya adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.
Laksamana Yudo Margono Akhirnya Mereaksi Pencalonannya
Sementara itu, nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dijagokan akan menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.
Laksamana TNI Yudo Margono yang masa pensiunnya lebih lama dari Jenderal Andika Perkasa lebih diunggulkan dibandingkan sang KSAD.
Nama Laskamana TNI Yudo Margono bahkan sempat disebut sebagai Panglima TNI oleh Wakil Presiden Maruf Amin.
Ma'ruf Amin menyampaikan itu di saat menghadiri vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten.
"Hari ini saya hadir di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten untuk mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut bersama dengan pemerintah daerah,"
"Dan ada Bapak Panglima hadir di sini. Eh, Bapak KSAL," ujar Ma'ruf dalam sebuah video yang beredar.
Baca juga: Jadi Calon Kuat Panglima TNI, Jenderal Andika Juga Disebut-sebut Berpeluang Jadi Menteri Jokowi
Setelah Ma'ruf Amin menyebutkan KSAL Yudo Margono sebagai Panglima TNI, Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi yang ikut hadir dalam acara itu menimpali pernyataan Ma'ruf Amin. "Doa itu, Pak," ujarnya.
Belakangan, Masduki mengklarifikasi bahwa pernyataan Ma'ruf hanya salah ucap biasa dan meminta tak dianggap serius.
Meski demikian, 'salah ucap' Wapres tersebut, oleh banyak pihak, bisa diartikan sebagai indikasi kuat tentang siapa yang bakal dipilih Jokowi menjadi panglima TNI.
Lalu, bagaimana tanggapan Laksamana TNI Yudo Margono?