Suami Ineu Shock Istrinya Dipenjara Usai Bohong Soal Begal Rp 1,3 M, 3 Anaknya Masih Kecil-kecil
Suami Ineu wanita pembohong yang mengaku dibegal Rp 1,3 miliar diketahui alami shock dan belum bisa berkomunikasi dengan tetangganya.
Cerita dibegal pun dirangkai untuk membohongi renternir.
"Nah karena dia pusing ditagih-tagih terus jadi punya ide dirampok agar rentenir percaya," katanya.
Polisi juga menetapkan seorang tersangka lain yakni MM (39) alias Amun, laki-laki yang bertugas mengamankan uang beserta motor Ineu Siti Nurjanah.
Baca juga: BREAKING NEWS Ineu Perempuan Garut Ngaku Korban Begal Rp 1,3 M Jadi Tersangka, Ini Cerita Bohongnya
Pengakuan Awal
Ineu mengaku dibegal pada Jumat petang sekitar pukul 18.10 WIB, di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang, Kabupaten Garut.
Ia sempat merasa dibuntuti sebelum sampai di tujuan.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi menjelaskan kronologi pembegalan berdasarkan pengakuan Ineu.
Ia mengatakan dipepet tiga orang menggunakan dua motor.
Kemudian motornya diberhentikan. Korban terpaksa berhenti karena diancam.
"Dari pengakuan korban, bahwa dia sudah dibuntuti dari pertigaan Papandayan Cisurupan kemudian setelah itu korban dipepet oleh tiga orang dengan menodongkan senjata tajam berupa pisau," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Sabtu (9/10/2021) malam.
"Korban melihat pelaku berjumlah tiga orang, modusnya menyerempet korban, pelaku kemudian meminta korban untuk berhenti dengan menodongkan pisau," lanjutnya.
Perempuan tersebut takut akhirnya berhenti lalu pelaku memaksa korban mengeluarkan kunci.
Satu unit motor dibawa pelaku beserta tas milik korban.
Baca juga: Bawa Uang Rp1,3 Miliar Naik Motor, Perempuan di Garut Jadi Korban Begal, Begini Kronologinya
Baca juga: Alasan Perempuan Garut Bawa Uang Rp 1,3 M di Bagasi Motor Lalu Dibegal di Perjalanan
Pelaku merampas tas yang berisi uang tunai dan mengambil motor korban.
Di bagasi motor itu juga terdapat uang tunai.
Ineu menyimpan uang Rp 1,1 di bagasi motor.
Sedangkan Rp 156 juta disimpan di tas.
Kasat Reskrim Dede Sopandi mengatakan uang berjumlah fantastis itu dikumpulkan untuk bisnis.
Korban memiliki usaha sebagai penyuplai telur ke berbagai desa dengan teman-temannya.
Uang tersebut dikumpulkan dari 5 temannya.
"Jadi uang itu uang kerjasama kerjaan bersama teman-temannya," ucap Dede.
Sepulang mengambil uang dari rekan bisnis, korban menuju rumah.
