Anggota Satpol PP Dihajar PSK Gara-gara Bayaran Kurang, Deal Rp 600 Ribu, Cuma Dibayar Rp 190 Ribu

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang angkat bicara terkait video yang viral.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribunjabar.id/Tiah SM
Ilustrasi: PSK 

"Kami amankan dan kami bawa ke Polsek Pekanbaru Kota," kata Josina, dikutip dari TribunPekanbaru, Kamis.

Soal pembayaran jadi pemicu

Josina kemudian membeberkan pemicu dari aksi pengeroyokan ini karena pemesan tidak membayar sesuai kesepakatan.

Dimana sebelumnya antara Ma dan pria pemesan itu, melakukan percakapan lewat Michat.

Alhasil, mereka menyepakati harga Rp 600 ribu untuk kegiatan cinta satu malam itu.

Namun nyatanya, korban hanya membayar Rp190 ribu.

Ma selaku wanita pesanan pun marah dan tidak terima.

Ma kemudian mengajak 6 teman lelakinya. Pria pemesan itu pun akhirnya menjadi bulan-bulanan.

Akibat kejadian ini, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.

Baca juga: Viral Kisah Driver Ojol, Antar Makanan tapi Tak Langsung Dibayar, Tidak Tega Pelanggan Baru Dipecat

Terkait kejadian ini Josina mengimbau, agar masyarakat lebih bijak dan tidak menyalahgunakan aplikasi chatting atau media sosial, seperti halnya memesan cewek open BO.

"Yang ada cewek malam itu sudah punya sindikat atau komplotan. Pada saat beraksi mereka langsung datang ke kamar hotel dan melakukan pemerasan terhadap orang yang memesan (wanita) lewat aplikasi Michat tersebut," tutup Josina.

Kata Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang angkat bicara terkait video yang viral.

Ia mengekaskan, akan memberikan saksi kepada oknum tersebut jika terbukti bersalah.

Ini lantaran ia melanggar Perda karena mendukung prostitusi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved