Virus Corona
Virus Corona Makin Ngeri, Tapi Bisa Distop Bila Langkah Ini Dilakukan Selain Vaksinasi yang Maksimal
Meski para bos vaksin Covid-19 belum lama ini ramai bicara soal pandemi akan segera berakhir, tapi peneliti sebut virus corona ini makin mengerikan.
Studi ini diterbitkan pada 14 September 2021, di jurnal medis peer-review Clinical Infectious Diseases.
Hasil studi baru tersebut menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi varian Alpha mengeluarkan 43 hingga 100 kali lebih banyak virus ke udara ketika mereka bernapas daripada orang yang terinfeksi dengan jenis virus asli.
Studi ini mencatat bahwa varian Alpha adalah strain dominan yang beredar selama periode penelitian.
Profesor kesehatan lingkungan di University of Maryland, Don Milton, mengatakan temuan itu memberikan bukti lebih lanjut bahwa penularan Covid-19 terutama melalui udara.
Virus menyebar dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi melalui semprotan droplets (tetesan) besar, ketika berada dalam jarak dekat.
“Kita tahu bahwa varian Delta yang beredar sekarang bahkan lebih menular daripada varian Alpha.
Penelitian kami menunjukkan bahwa varian tersebut terus menjadi lebih baik dalam perjalanan melalui udara.
Jadi kami harus menyediakan ventilasi yang lebih baik dan memakai masker yang pas, selain itu vaksinasi, untuk membantu menghentikan penyebaran virus," kata Milton dalam siaran persnya.
Para peneliti menemukan bahwa jumlah virus di udara yang berasal dari infeksi varian Alpha adalah 18 kali lebih banyak dari jumlah virus yang ditemukan di usap hidung (nasal swabs) dan air liur.
Baca juga: Epidemiolog Menilai Kesadaran Masyarakat dalam Memakai Dobel Masker Masih Rendah: Satu Aja Jarang
Masker longgar rawan tembus
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa penutup wajah secara signifikan mengurangi jumlah virus yang dihembuskan ke udara dari mereka yang terinfeksi Covid-19 sekitar 50 persen.
Tetapi kain longgar dan masker bedah tidak dapat sepenuhnya mencegah partikel virus dari udara.
Mengutip Times of India, Minggu (19/9/2021), cara paling efektif untuk melindungi diri dari aerosol berbahaya adalah menghindari tempat ramai dan menjaga social distance. Selain itu hindari ruangan dengan ventilasi yang sedikit atau tidak ada sama sekali, dan pakai masker dengan baik setiap saat.
"Bila digunakan dengan benar, pembersih udara dapat membantu mengurangi kontaminan di udara, termasuk virus, di rumah atau ruang terbatas," ungkap Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Terakhir, prioritaskan vaksinasi karena dapat menghindari infeksi parah dan mengurangi risiko rawat inap.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Virus Corona Berkembang Baik di Udara, Masker Longgar Rawan Tembus", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/19/203000265/studi--virus-corona-berkembang-baik-di-udara-masker-longgar-rawan-tembus?page=all#page2.
