Buntut Ledakan Bom di Masjid Afghanistan saat Doa Pemakaman Ibu Mujahid, Taliban Serang Markas ISIS
Taliban mengumumkan, telah menghancurkan markas ISIS di ibu kota Afghanistan, Kabul. Itu balasan atas ledakan bom di masjid Afghanistan
Juru bicara dari Kementerian Dalam Negeri, Qari Sayed Khosti, mengatakan kepada AFP, "Informasi awal kami menunjukkan dua warga sipil tewas dan tiga terluka dalam ledakan itu."
Doa pemakaman untuk ibu Zabihullah Mujahid, yang meninggal minggu lalu, diadakan di masjid tersebut pada Minggu sore, tulis jubir Taliban itu di media sosial hari Sabtu.
Ia juga menulis, "Semua orang dan teman diundang untuk hadir".
Ahmadullah, penjaga toko di dekat TKP, mengatakan kepada AFP, "Saya mendengar suara ledakan di dekat Masjid Eid Gah diikuti tembakan senjata.
"Tepat sebelum ledakan, Taliban memblokade jalan untuk mengadakan upacara doa untuk ibu Zabihullah Mujahid di Masjid Eid Gah."
Wartawan AFP di dua lokasi di ibu kota juga mendengar suara ledakan dan penembakan.
Sejumlah ambulans yang membawa korban luka-luka terlihat bergegas menuju Rumah Sakit Darurat Kabul di daerah Shahr-e Naw.
Pihak rumah sakit mengatakan di Twitter, empat pasien sedang dirawat.
Menurut pantauan wartawan AFP, staf medis sudah menanti di luar ketika orang-orang tiba dengan pakaian berlumuran darah.
Informasi terbaru, seorang pejabat komisi budaya pemerintah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa lima orang tewas dan 11 terluka.
Korban termasuk warga sipil dan anggota Taliban.
"Kami juga telah menangkap tiga orang sehubungan dengan ledakan itu," katanya.
Menurut pejabat tersebut, bom ditempatkan di pintu masuk masjid dan diledakkan ketika pelayat pergi setelah menyampaikan belasungkawa kepada Mujahid dan keluarganya.
Pada Senin, Mujahid mengatakan kepada AFP bahwa penyelidikan masih berlangsung, tetapi "informasi awal menunjukkan bahwa kelompok-kelompok terkait Daesh mungkin telah melakukan serangan".
Taliban dan ISIS cabang Afghanistan atau yang dikenal sebagai ISIS-K sama-sama kelompok militan Sunni garis keras.