19 Orang Diamankan Polisi Diduga Terlibat Penghilangan Nyawa Petani Tebu di Indramayu-Majalengka
Sebanyak 19 orang diamankan polisi setelah kejadian berdarah yang terjadi di lahan tebu PG Jatitujuh di perbatasan Indramayu-Majalengka
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Ada sebanyak 2 orang petani tebu warga Kabupaten Majalengka yang merenggang nyawa saat tengah membajak lahan tebu.
Mereka dibacok secara membabi buta oleh massa yang datang secara tiba-tiba.
Kepala kedua korban pecah dan tubuh berlumuran darah.
Baca juga: Kronologi Perselisihan Lahan di Majalengka Hingga Memakan 2 Korban Tewas
Salah satu korban yang meninggal dunia bahkan pergelangan tangannya nyaris putus karena tebasan golok.
Dari Informasi yang diterima Tribuncirebon.com, kedua korban masing-masing bernama Suenda dan Yaya.
Keduanya warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Polisi pun langsung bergerak cepat dengan melakukan penyisiran setelah kejadian tersebut terjadi untuk mengejar para pelaku.
Satuan Brimob Polda Jabar pun turut diterjunkan dalam penyisiran tersebut bersama dengan petugas Polres Indramayu.
Pantauan di lokasi, polisi juga menerjunkan mobil baracuda.
Sampai dengan saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan atas kejadian yang mengakibatkan petani kehilangan nyawa tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS - 2 Warga Majalengka Kehilangan Nyawa Gara-gara Perselisihan Lahan Tebu di Jatitujuh
Diberitakan sebelumnya, Perselisihan lahan berujung maut terjadi di perbatasan Kabupaten Indramayu dan Majalengka, Senin (4/10/2021).
Pasalnya, perselisihan itu merenggut dua warga asal Kabupaten Majalengka.
Diduga, dua kelompok dari kemitraan PG Jatitujuh dengan kelompok Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (FKamis) Kabupaten Indramayu bentrok di kawasan lahan tebu milik PG Jatitujuh Majalengka.
Camat Jatitujuh, Ikin Asikin membenarkan peristiwa berdarah tersebut.
Dari peristiwa itu, jelas dia, ada dua warga Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka yang meninggal dunia.