Penemuan Mayat Bayi di Sungai Cigintung

Separuh Jasad Mayat Bayi Hilang, Diduga Kuat Lebih Satu Hari Berada di Bantaran Sungai Cigintung

Separuh bagian jasad dan organ mayat bayi laki laki tanpa identitas, yang ditemukan di bantaran Sungai Cigintung hilang

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Petugas Polsek Cilimus menunjukkan lokasi penemuan mayat bayi di bantaran Sungai Cigintung, Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (24/9/2021). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Separuh bagian jasad dan organ mayat bayi laki laki tanpa identitas, yang ditemukan di bantaran Sungai Cigintung, Desa Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, Kuningan Jawa Barat, hilang. Diduga kuat mayat itu lebih satu hari dalam genangan air sungai tersebut.

Demikian hal itu dikatakan Petugas Pemulasara RSUD 45 Kuningan, Wawan saat dihubungi ponselnya, Jum'at (24/9/2021) malam.

Wawan mengatakan, kehilangan jasad dan sejumlah organ pada mayat bayi itu, murni hancur oleh kandungan air.

"Saya kira itu hancur dan menghilangkan organ dalam mayat bayi akibat hancur terendam air. Terus kalau emang jasad itu dimakan predator, tentu akan meninggalkan jejak. Sementara jejak atau bekas gigitan hewan buas itu tidak ditemukan sama sekali," katanya.

Petugas pemulasara tadi menambahkan, menghilangnya sebagian jasad dan organ dalam mayat tersebut itu bisa karena  usia tubuh masih sangat muda, sehingga sangat memungkinkan bahwa kondisi ini hilang  tersebut.

"Hilangnya separoh Jasad dan organ dalam mayat bayi itu, akibat terendam air dan tubuh mayat itu masih sangat muda," ujarnya. 

Kasus penemuan mayat bayi laki – laki tanpa identitas di Bantaran Sungai Cigintung komplek wisata Kuningan utara, mendapat tanggapan dari Ade, Kepala Desa Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, Kuningan,Jawa Barat. 

“Kasus penemuan mayat bayi itu sudah masuk penangan petugas kepolisian,” kata Ade saat dihubungi ponselnya tadi, Jum’at (24/9/2021).

Kasus penemuan mayat, kata Ade mengklaim bahwa ini menjadi perhatian bagi lingkngan masyarakat sekitar.

“Kami minta ini menjadi perhatian semua warga, terus perlu diketahui bahwa tindakn ini dilakukan oleh orang tak dikenal,” katanya.

Menyebut tindakan orang tidak dikenal, kata Ade mengklaim bahwa warga termasuk kaum perempuan yang tengah mengandung mendapat perhatian dari pemerintah desa melalui pelaksanaan Posyandu dan pemeriksaan kesehatan bagi balita dan Ibu hami.

“Kejadian ini bukan dilakukan warga kami, ini sudah kami kordinasikan dengan perangkat desa dan kader posyandu juga,” katanya.

Menyinggung soal wilayah administrasi sebagai komplek wisata Kuningan utara, orang nomor satu di desa itu mengatakan, pihaknya mengklaim bahwa di lingkungan masyarakatnya bebas dari kegiatan serta aktivitas daripada warga pendatang alias frelance.

“Iya, untuk kos – kosan yang biasa diisi oleh warga pendatang atau wanita freelance. Sudah kami tutup dan tidak diberikan izin operasional, kemudian sebagai pengalamannya juga. Warga kami sempat melakukan penolakan terhadap lokasi kegiatan kurang baik,” ujarnya.   

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved