Korban Kecelakaan Tol Cipali Selamat Keluar Lewat Kaca, Teriak Minta Bantuan Tak Ada yang Berhenti
Kisah korban selamat dalam insiden kecelakaan maut, Muhammad Raditia Putera (14), ini sangat menyentuh dan penuh ketegangan.
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNCIREBON.COM, PURWAKARTA - Kisah korban selamat dalam insiden kecelakaan maut, Muhammad Raditia Putera (14), ini sangat menyentuh dan penuh ketegangan.
Insiden kecelakaan maut itu terjadi di Tol Cipali, kilometer 74+600 Jalur B Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta
Muhammad Raditia Putera termasuk salah satu korban dalam insiden kecelakaan maut tersebut yang menumpang mobil minibus XL.
Dia berhasil keluar dan selamat setelah memecahkan kaca mobil.
Ketika ditemui Tribun di Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta, Rabu (22/9/2021), Raditia mengatakan, ia keluar beberapa saat setelah kejadian.

Ia tak menyangka jika minibus yang ditumpanginya mengalami insiden tersebut.
"Sejak awal saya sudah mengingatkan, ban belakang mobil itu memang terlihat kempes waktu masih di Yogyakarta," ujar Raditia.
Kondiri ban kendaraan tersebut memang kurang prima semenjak mereka tiba di Yogyakarta karta, rombongan keluarga asal Jakarta timur tersebut berangkat pada Kamis (16/9/2021) dari Jakarta untuk liburan di Yogyakarta.
Baca juga: Ban Pecah, Kecelakaan Maut Minibus Tabrak Truk Pun Terjadi di Tol Cipali, Empat Orang Meninggal
Setibanya di Yogyakarta pada Jumat (17/9/2021) mereka tak sempat istirahat, Jumat petang rombongan keluarga tersebut kembali ke Jakarta namun singgah beberapa hari di wilayah Bojonegara, Jawa tengah. Lalu mereka melanjutkan perjalanan pulang pada Selasa petang (21/9/2021).
"Kita berangkat dari Bojonegara itu Selasa Sore, saya lihat supir udah ngantuk, kita sempetin berhenti di rest area Tol Cipali hampir tengah malam," kata dia.
Selama beristirahat di rest area Raditia mengira mereka akan menginap istirahat di sana, sebab melihat waktu yang sudah hampir dini hari, sang sopir tentu perlu istirahat.
"Pas di rest area, saya habis shalat balik lagi ke mobil sopir masih tidur, saya kira nginep di situ kasian sopirnya juga capek. Tapi malah lanjut jalan," imbuhnya.
Setelah melanjutkan perjalanan, Raditia mulai merasakan hal tidak menyenangkan saat melihat kondisi sopir mulai kelelahan menahan kantuk.
"Saya kebetulan duduk di seat dua, belakang sopir, jadi saya liat dia ngantuk gitu, sempet minta istirahat, kata saya mending telat pulang lanjut besok," katanya.
Baca juga: Cerita Tanjakan Maut Jalan Antar Desa Parung – Karanganyar di Kecamatan Darma Rawan Kecelakaan