Sambil Menyelam Minum Air Bantu Temen Cewek Aborsi, Pria di Surabaya Ini Malah Berbuat Tak Senonoh
Bermodus membantu teman perempuan berinisial NB (25) menggugurkan kandungannya, NH malah berbuat tak senonoh kepada NB.
Dari hasil pemeriksaan, antara NB dan AX tidak ingin hubungan gelap mereka diketahui apa lagi memiliki buah hatinya.
"NB dan AX tidak ingin hubungan gelapnya diketahui. AX juga tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan NB," tandasnya.
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka itu kini mendekam di tahanan Mapolrestabes Surabaya dengan jeratan pasal 77A Jo Pasal 45A UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RU no 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Baca juga: Gadis Remaja 12 Tahun Melahirkan Anak Kembar Setelah Diperkosa, Ia Sempat Memaksa Ingin Aborsi
Awal terungkap

Kasus aborsi ilegal yang dilakukan di sebuah hotel di wilayah Surabaya Timur terungkap setelah polisi mendapat informasi dari pekerja kebersihan hotel yang mendapati sesosok janin di dalam septic tank hotel.
Janin itu diperkirakan berusia 5 sampai 6 bulan.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mencocokkan alat bukti petunjuk seperti rekaman CCTV yang ada di hotel.
Dari laporan temuan janin itu, unit Resmob bergerak bersama unit reskrim polsek Genteng dan Inafis Polrestabes Surabaya.
Polisi mengidentifikasi rekaman CCTV, lalu daftar tamu, dan mendapati identitas dua tersangka yakni NB (25) warga Wonorejo Surabaya, NH (29) warga Jambangan Surabaya.
"NB kami tangkap saat di sebuah hotel di Malang, sementara NH kami tangkap saat berada di Bharata Jaya Surabaya," ujar Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Senin (6/9/2021).
Setelah mengamankan dua orang, polisi kemudian mendapati informasi bahwa otak aborsi ilegal itu adalah AX (31) warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Polisi kemudian bergerak memburu AX di kediamannya.
Setelah berhasil, AX yang hendak dibawa ke Surabaya guna jalani pemeriksaan, terkendala mekanisme penerbangan karena AX belum divaksin.
"Tersangka AX belum bisa kami hadirkan karena masih di sana (Banjarmasin), karena yang bersangkutan belum menerima vaksin," imbuhnya.
Hasil pemeriksaan sementara, obat-obatan yang digunakan menggugurkan janin itu disuplai oleh AX.