Padahal Dikenal Vaksin Sultan, Moderna Masih Sisa Banyak di Indramayu karena Kurang Diminati Warga
Deden Bonni Koswara mengakui, Vaksin Moderna ini kurang diminati oleh masyarakat umum di Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu kembali akan membuka pendaftaran baru untuk masyarakat yang ingin mendapat Vaksin Moderna.
Hal ini dikarenakan masih adanya sisa dari jatah kuota sekitar 4 ribu orang untuk dua kali penyuntikan.
Sampai dengan saat ini, penyuntikan Vaksin Moderna baru sekitar 2.300 orang.
"Iya baru sekitar setengahnya, kita akan buka pendaftaran lagi," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com, Rabu (1/9/2021).
Deden Bonni Koswara menambahkan, penyuntikan vaksin ini harus direncanakan dahulu dengan membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin mendapat vaksin tersebut.
Pasalnya, perlakuan terhadap Vaksin Moderna harus khusus, jika sudah dilarutkan vaksin itu harus segera disuntikan.
Pihaknya pun menargetkan untuk satu kali penyuntikan harus diberikan kepada sebanyak 14-15 orang.
Berbeda dengan vaksin Sinovac, walau sudah dilarutkan, vaksin tersebut bisa disimpan dahulu.
Hal ini lah yang membuat Vaksin Moderna ini kerap kali disebut juga dengan vaksin sultan.
"Dan ini kenapa untuk penyuntikannya kita pusatkan di 6 puskesmas agar kita bisa tahu berapa jumlah yang akan divaksin agar tidak sampai ada yang terbuang," ujar dia.
Baca juga: Dua Orang Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin Moderna, Jepang Hentikan Penggunaan Vaksin Ini
Sebelumnya, Deden Bonni Koswara mengakui, Vaksin Moderna ini kurang diminati oleh masyarakat umum di Kabupaten Indramayu.
Menurutnya, hal ini dikarenakan banyak yang merasa takut untuk divaksin buatan Amerika tersebut.
Selain itu, vaksin ini juga memiliki efek samping.
Kurang Diminati