Politik

PKS Sindir PAN dan Partai Koalisi Pemerintah Jokowi: Jangan Jadi Koalisi Lamban karena 'Kegemukan'

PKS, kata Nabil, menghormati keputusan PAN yang memutuskan menjadi bagian dari pemerintah.

Editor: Mumu Mujahidin
google
Logo PKS: PKS Sindir PAN dan Partai Koalisi Pemerintah Jokowi: Jangan Jadi Koalisi Lamban karena 'Kegemukan' 

TRIBUNCIREBON.COM - Menanggapi Partai Amanat Nasional (PAN) gabung koalisi pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengingatkan untuk tidak menjadi koalisi yang lamban karena 'kegemukan'. 

Seperti diketahui PAN bergabung dengan koalisi partai politik (parpol) pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.  

"Jangan justru menjadi koalisi yang obesitas, berbobot besar namun lamban dan minim inisiatif," kata Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi, kepada Tribunnews, Kamis (26/8/2021). 

Baca juga: Rapat di Istana Menghasilkan PAN Gabung Jokowi, Bima Arya Bilang Kader PAN Diberi Jabatan Penting

PKS, kata Nabil, menghormati keputusan PAN yang memutuskan menjadi bagian dari pemerintah.

Dia berharap bahwa koalisi pemerintah kini harus bisa menyelesaikan segala problematika permasalahan bangsa. 

"Harapannya tentu dengan bergabungnya PAN, bisa membuat pemerintahan lebih efektif. Tantangan problematika bangsa semakin banyak, maka seharusnya pemerintah semakin cepat berlari, melahirkan banyak terobosan untuk kesejahteran rakyat," tandasnya.

PAN Gabung Koalisi Pememrintah

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan ada banyak faktor yang mempengaruhi bergabungnya partai politik masuk kedalam sebuah koalisi baik oposisi maupun koalisi.

Kini terungkap bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) sudah resmi bergabung dengan partai pendukung pemerintah.

Ini ditandai dengan hadirnya perwakilan PAN dalam pertemuan petinggi partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/8/2021) sore. 

Faktor-faktor itu antar lain faktor kesamaan posisi politik atau oposisi pemerintah, kesamaan ideologi dan kedekatan konstituen.

Baca juga: Rapat di Istana Menghasilkan PAN Gabung Jokowi, Bima Arya Bilang Kader PAN Diberi Jabatan Penting

“Sebetulnya ada satu variabel lagi, tapi jarang disadari ya dan jarang ditulis, tapi sebetulnya penting yaitu kenyamanan individu atau kenyamanan pribadi antara pimpinan suatu partai politik katakanlah dengan Presiden sebagai pemimpin koalisi,” ujar Qodari, dalam keterangannya, Kamis (26/8/2021).

Qodari melihat peran Zulkifili Hasan selaku Ketua Umum PAN semenjak 2019 sebelum Pilpres digelar, sudah nyaman dan dekat dengan Presiden Joko Widodo.

Hanya saja terhalang untuk berkoalisi dengan Jokowi, karena adanya sosok Amien Rais yang masih bercokol di tubuh PAN.

Baca juga: Jokowi Undang PAN dan Petinggi Parpol Koalisi ke Istana, Ada Apa? Ini Kata Staf KSP

“Saya melihat peran atau variabel individu ini dan peran Pak Zulkifli itu sangat besar, jadi Pak Zulkifli itu memang bahkan semenjak 2019 sebelum Pilpres sebetulnya, menurut kabar memang merasa dekat dengan Pak Jokowi, tetapi waktu itu ada Pak Amin di internal PAN dan sangat berpengaruh,” ujar Qodari.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved