Karena Ilegal TKW Indramayu yang Tewas di Turki Tak Bisa Klaim Asuransi Rp 104 Juta, Ini Kata SBMI
pihak keluarga sebagai ahli waris tidak bisa mengklaim asuransi kematian TKW asal Indramayu yang tewas di Turki karena ilegal
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Ia juga berharap, apa yang dilakukan KBRI Ankara Turki bisa pula dicontoh oleh kedutaan besar di negara lainnya.
"Harapan SBMI juga hal ini bisa menjadi contoh bagi KBRI lain, karena KBRI itu perwakilan Indonesia di luar negeri dan ini yang seharusnya dilakukan," ujar dia.
Baca juga: Jasad Masripah TKW Asal Indramayu Masih di Turki, Keluarga Masih Ngarep Bisa Dimakamkan di Indramayu
Kronologi Tewasnya Masripah
Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu, Masripah (36) meninggal dunia di Istanbul, Turki.
Padahal di Turki, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu itu baru bekerja selama 1 hari.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu pun menceritakan kronologi meninggalnya Masripah.
Ia juga membantah kabar Masripah meninggal dunia karena Santet seperti yang disampaikan pihak sponsor saat mengabarkan berita duka kepada keluarga.
Masripah dipastikan meninggal dunia karena Covid-19 setelah dikeluarkannya bukti keterangan dari rumah sakit.
Baca juga: BREAKING NEWS TKW Indramayu Mendadak Tewas di Turki, Pihak Sponsor Menyebut karena Disantet
Kepastian tersebut, SBMI dapat setelah mengkonfirmasi perihal meninggalnya Masripah kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki.
"Tidak (Santet), itu cuma alasan dari sponsor saja, penyebab pastinya karena Covid-19," ujar Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih kepada Tribuncirebon.com, Minggu (25/7/2021).
Juwarih menceritakan, kejadian itu berawal saat Masripah diberangkatkan ke Turki pada 10 Juli 2021.
Ia diduga diberangkatkan secara ilegal, mengingat Masripah diberangkatkan ke negara timur tengah yang bukan menjadi negara penempatan secara resmi.
Terlebih, ia bisa dikirim ke Turki saat Indonesia tengah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Itulah hebatnya perekrut di saat kaya gini, berani memberangkatkan, Ini jelas unprosedural, ke timur tengah juga kan ditutup," ujar dia.
Masih diceritakan Juwarih, keluarga pun sempat kaget menerima kabar Masripah meninggal dunia, mengingat baru 1 hari ia bekerja di sana.
Baca juga: Dihayati, TKW Indramayu Sakit Parah Saat Kerja di Taiwan, Kini Dikarantina di Wisma Atlet