Karena Ilegal TKW Indramayu yang Tewas di Turki Tak Bisa Klaim Asuransi Rp 104 Juta, Ini Kata SBMI

pihak keluarga sebagai ahli waris tidak bisa mengklaim asuransi kematian TKW asal Indramayu yang tewas di Turki karena ilegal

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Foto istimewa/SBMI Indramayu
Masripah (36) warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, TKW yang meninggal dunia di Turki. 

Di tengah pandemi, ternyata masih ada sponsor yang nekat memberangkatkan TKW secara unprosedural ke Turki.

“Mohon sampaikan kepada masyarakat luas pesan Pak Dubes di Turki bahwa negara Turki tidak menerima buruh migran sektor domestik. Jadi, kalau ada tawaran untuk menjadi PRT migran di Turki itu bohong,” ujar dia.

Baca juga: Jasad Masripah TKW Asal Indramayu Masih di Turki, Keluarga Masih Ngarep Bisa Dimakamkan di Indramayu

Dimakamkan di Turki, Keluarga Saksikan Lewat ZOOM

Jenazah Masripah (36), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu tepatnya warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, akhirnya dimakamkan di Turki.

TKW yang sebelumnya diklaim meninggal dunia akibat santet oleh pihak perekrut tersebut tepatnya dimakamkan di Mersin, Turki pada Kamis (29/7/2021) kemarin.

Saat proses pemakaman, keluarga hanya bisa menyaksikannya melalui zoom meeting dari gadget sang suami.

"Pemakaman juga disaksikan oleh keluarga, para tetangga, SBMI Indramayu, SBMI pusat, BP2MI, Disnaker Indramayu. Kalau keluarga zoom meeting di rumah melalui HP suaminya," ujar Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih kepada Tribuncirebon.com, Jumat (30/7/2021).

Proses pemakaman Masripah (36), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang dimakamkan di Turki melalui zoom meeting, Kamis (29/7/2021).
Proses pemakaman Masripah (36), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang dimakamkan di Turki melalui zoom meeting, Kamis (29/7/2021). (Foto istimewa/SBMI Indramayu)

Juwarih menceritakan, sekilas pula tampak raut sedih yang menyelimuti keluarga ketika proses pemakaman tengah berlangsung.

Proses pemakaman itu juga dilakukan secara protokol kesehatan, mengingat penyebab pasti meninggalnya Masripah dipastikan karena Covid-19.

Di Turki sendiri, TKW yang bersangkutan diketahui baru bekerja selama 1 hari dan tiba-tiba kondisi kesehatannya drop hingga meninggal dunia pada 22 Juli 2021.

Di sisi lain, SBMI Indramayu juga mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara di Turki.

Selain mendesak pihak agency untuk melunasi biaya rumah sakit, KBRI Ankara Turki juga memfasilitasi proses pemakaman secara live agar bisa disaksikan langsung oleh pihak keluarga.

Baca juga: Sehari Bekerja di Turki, TKW Asal Indramayu Ini Mendadak Tewas, SBMI Ungkap Kronologi Lengkapnya

"Karena ini mungkin baru pertama kali ada kedutaan besar yang mau rela memfasilitasi proses pemakaman secara live melalui zoom, SBMI belum tahu ada KBRI lain yang melakukan hal seperti ini," ujar dia.

Masih disampaikan Juwarih, padahal jarak dari kota Ankara menuju Mersin, tempat pemakaman Masripah terhitung cukup jauh.

Hanya saja, pihak KBRI tetap mengirimkan perwakilannya untuk datang secara langsung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved